Beras Analog Buatan Mahasiswa UMM Bantu Pengidap Diabetes
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, melalui Program Kretifitas Mahasiswa-Riset (PKM – RE), menciptakan beras analog sebagai pangan pengganti bagi penderita diabetes.

RIZQI Zidhani Widya Iswara, Dwi Wahyu Lestari, Silvia Feby Rusantiyadi, dan Anggita Yumadinda. PKM dengan judul “Beras Analog Dari Umbi Talas Dengan Penambahan Kulit Manggis Sebagai Makanan Pengganti Bagi Penderita Diabetes” ini telah lolos pendanaan dari Direktorat Jenderal Perguraan Tinggi (Dikti) pada Mei 2021.

Rizqi Zidhani, ketua tim menjelaskan, masyarakt Indonesia tidak bisa lepas dari nasi sebagi makanan pokok. Oleh karenanya, beras analog yang mirip dengan nasi bisa menjadi pengganti makanan yang cocok bagi pengidap diabetes. “Beras analog yang mirip dengan beras pada umumnya ini bisa menjadi makanan pokok pengganti bagi mereka yang menderita diabetes,” katanya, Selasa (07/09/2021) siang.
Rizqi Zidhani menjelaskan, bahan-bahan pokok beras analog ini terdiri dari umbi talas dan kulit manggis. Kandungan di talas yang kaya serat, cocok untuk pengidap diabetes. Sedangkan nutrisi pada kulit manggis yang mengandung antioksidan, membantu meningkatkan daya tahan tubuh bagi mereka yang mengonsumsi. DI samping itu juga dapat mencegah radiasi jahat dari luar tubuh.
“Kandungan serat pada talas dan antioksidan pada kulit manggis sangat baik bagi penderita diabetes. Sekaligus bisa mempercepat penyembuhan yang biasanya menjadi masalah,” ujarnya.
Para mahasiswa yang terdiri dari Rizqi Zidhani Widya Iswara, Dwi Wahyu Lestari, Silvia Feby Rusantiyadi, dan Anggita Yumadinda ini telah melakukan riset terkait proyek PKM sejak Mei hingga Agustus 2021. Pada awal riset, mereka telah mempersiapkan riset dan bahan-bahan pokok. Dilanjutkan dengan proses pembuatan beras analog pada Juni hingga Agustus. Hasil riset nantinya akan dituangkan dalam jurnal penelitian.
Mahasiswa Prodi Teknologi Pangan ini mengatakan, hasil penelitian ini akan didaftarkan pada Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). “Saya dan tim berharap beras analog hasil dari penelitian ini bisa menjadi pengganti, sehingga bisa dikonsumsi secara luas bagi pengidap diabetes, sekaligus membantu proses penyembuhan,” harapnya. (div/mat)