2 Juli 2025

`

Angin Kencang di Malang Masih Mengancam

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, memprediksikan angin kencang di wilayah  Malang Raya akan terjadi hingga tiga hari mendatang.

 

Akibat hujan angina, sebatang pohon tumbang di Pasar Tawangmangu, Kota Malang, beberapa waktu lalu.

 

MENURUT Prakirawan BMKG Karangploso,  Feilani, angin kencang kerap kali terjadi karena dipengaruhi bibit siklon di Samudera Hindia atau tepatnya Selatan Barat Daya Banten. “Untuk tekanan rendahnya tercatat 1400 milibar dengan kecepatan angin maksimum 20 knot atau 45 kilometer/jam,  sehingga angin berhembus kencang,” ujarnya,  Selasa (08/02/2022).

Wali Kota Malang, Sutiaji.

Sedangkan penyebab angin kencang itu muncul karena adanya pusat tekanan rendah di pantai selatan. Sehingga dengan adanya kondisi angin Gradien saat ini membuat adanya belokan angin atau pusat tekanan rendah di pantai selatan Jawa Timur. “Jadi,  angin kencang ini dari pagi sampai malam dan bisa menyebabkan pohon tumbang,” tegasnya.

Dengan adanya fenomena angin kencang yang terjadi di Kota Malang, ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati karena angin kencang masih akan berlangsung sampai beberapa hari mendatang.

“Kami juga dapat informasi,  tinggi gelombang di perairan selatan Jawa Timur mencapai 4 meter. Ini tinggi. Kami imbau masyarakat yang bepergian lewat laut untuk hati-hati,” pesannya

Terpisah,  Wali Kota Malang,  Sutiaji,  juga meminta masyarakat hati-hati dan waspada terhadap adanya cuaca ekstrem yang menyebabkan hujan deras disertai angin kencang. Dia juga meminta instansi terkait agar aktif menyebarluaskan informasi tentang cuaca ekstrem yang terjadi beberapa bulan ini.

“Sebenarnya cuaca di Kota Malang sudah diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Nanti,  melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang bisa menyebarluaskan informasi tersebut,” ujar Sutiaji dalam siaran resminya

ia mengharapkan bentuk informasi yang diberikan bisa berupa infografis atau sejenisnya untuk memudahkan masyarakat memahami informasi tersebut. Tujuan akhirnya adalah meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. “Kami coba  melakukan mitigasi bencana dengan lebih baik supaya tidak ada korban akibat adanya bencana yang kita tidak tahu kapan datangnya,” jelasnya.

Selain kewaspadaan terhadap bencana alam,  Sutiaji juga meminta masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan,  mengingat di Kota Malang mencatat tren kenaikan jumlah kasus positif COVID-19 beberapa waktu terakhir. (div/mat)