20 April 2024

`

PWI Gelar Diskusi Wartawan Tangguh

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang, Jawa Timur, dr. Husnul Muarif menerangkan, jurnalis wajib menjalankan protokol kesehatan. Mengingat, saat beraktivitas, sangat memungkinkan kontak dengan para narasumber, bahkan dengan banyak orang.

 

Ketua PWI Malang Raya, M. Ariful Huda (tengah) bersama narasumber, dr. Husnul Ma’arif dan Yunanto.

 

“SAYA KIRA, kalau untuk protokol kesehatan, para wartawan sudah mengerti. Namun yang terpenting adalah komitmennya untuk melakukannya,” terang dr. Husnul Ma’arif, saat diskusi Publik Wartawan Tangguh di tengah Pendemi Covid-19 yang digelar KONI Kota Malang,  SIWO Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya,  serta Pemkot Malang, Minggu (29/11/2020).

Ketua PWI Malang Raya, M. Ariful Huda menyerahkan cindera mata kepada salah satu narasumber, dr. Husnul Ma’arif.

Dengan melakukan protokol kesehatan, masih kata dr. Husnul Ma’arif, hal itu berarti mencegah dirinya dan orang lain dari penularan COVID-19. Selain itu juga dapat memberikan kenyamanan, kesehatan, dan keamanan saat bekerja, hingga pulang ke rumah.

“Dengan memakai masker, jaga jarak, dan sering mencuci tangan, merupakan bentuk pencegahan diri dan lingkungan. Apalagi tempat favorit virus ada di bagian pangkal hidung dan tenggorokan. Jika bersin, sangat mungkin terjadi droplet (percikan) basah dari mulut maupun hidung. Karena itu masker dan jaga jarak, menjadi pencegahnya,”  terangnya.

Ia pun meminta para wartawan jika melakukan wawancara, sebaiknya juga melakukan jaga jarak. Tidak terlalu mendekati narasumber dan tidak berkerumun.

Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya, Ariful Huda menerangkan, dengan pengetahuan kesehatan di masa pandemi COVID-19, ia berharap para wartawan semakin memahami dan bisa melakukan protokol kesehatan.

“Wartawan yang selalu beraktivitas dengan beberapa orang, agar bisa menjaga kebugaran. Bisa terus bergerak menjalankan tugas dengan baik. Tentunya dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan,” terangnya.

Acara yang dikuti para anggota PWI Malang Raya ini juga menghadirkan wartawan senior, Yunanto. Menurutnya, ketangguhan wartawan bisa juga dilihat dari hasil karyanya.  “Dengan karya tulisan yang berbobot dan ada ‘ruhnya’, bisa jadi itu pengertian wartawan tangguh. Harus ada acuan di setiap publikasi, sehingga terhindar dari kesalahan pemberitaan. Informasi yang syah dan akurat menjadi harga mati. Dengan begitu, media massa pun terlindungi dari kezaliman publikasi hoax,” terangnya.

Ia melanjutkan, secara legal formal, kiblat publikasi dalam kontek COVID-19 adalah Tim Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19, mulai pusat, provinsi,  hingga kabupaten dan kota. (aji/mat)