20 April 2024

`

Pengangguran Berpotensi Naik Sekitar 15 Juta Orang

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, memprediksi jumlah pengangguran di Indonesia berpotensi naik  sekitar 15 juta orang. Kenaikan ini dipicu roda ekonomi yang masih seret berputar karena pandemi COVID-19. Pemerintah sudah berupaya untuk menekan jumlah penduduk miskin dengan berbagai program.

 

Sidang Senat Terbuka UMM, wisuda ke-98 periode IV mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Hall Dome.

 

HAL INI ia sampaikan saat  wisuda ke-98 periode IV mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Hall Dome, Senin (07/12/2020). Turut hadir, Drs. H. Wakidi, Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UMM, dan Dr. Saad Ibrahim, Wakil Ketua PWM Jawa Timur.

Menko PMK, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP.

Menurut Muhadjir, Presiden Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, selalu mewanti-wanti untuk memperhatikan dengan seksama perputaran ekonomi di Indonesia. “Salah satu upaya yang dilakukan adalah berusaha menekan angka penduduk miskin dengan berbagai program,” katanya seraya  berharap agar bantuan  untuk Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) tetap dapat menghidupan ekonomi masyarakat.

Menurut mantan Rektor UMM ini, Indonesia i telah memilki lebih dari 65 juta UMKM yang tersebar di seluruh daerah. “Jika setiap UMKM menyerap dua tenaga kerja saja, maka ada 130 juta orang yang bekerja di sektor UMKM ini,” jelasnya.

Pemerintah juga sudah menyiapkan program kartu prakerja. Program ini bertujuan untuk menambah bekal serta kompetensi bagi angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan. Muhadjir berharap program ini mendorong angkatan kerja untuk membuka lapangan pekerjaan, mendapat pekerjaan,  atau bekerja secara mandiri. “Ketika seseorang sudah bekerja dan memiliki penghasilan, maka roda ekonomi akan lebih mudah berputar,” ujarnya.

Para wisudawan UMM mengenakan masker.

Kepada para wisudawan, Muhadjir menyampaikan pentingnya pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibarengi dengan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dua hal tersebut menjadi modal utama bagi wisudawan dan wisudawati dalam menghadapi perubahan yang semakin hari semakin dinamis. Apalagi di tengah pandemi yang menuntut angkatan kerja untuk memahami TIK lebih dalam.

Ia juga mengajak para wisudawan dan wisudawati untuk tetap optimis meski pandemi Covid-19 belum mereda. Menurutnya, optimisme tinggi yang dimiliki mampu membuat kita lebih siap untuk melewati tantangan yang ada. Selain itu juga dapat menumbuhkan kemampuan beradaptasi serta berinovasi dengan cepat dan tepat. Lebih-lebih di kondisi pandemi yang tak kunjung berhenti.

Sementara itu, Drs. H. Wakidi, Sekretaris Badan Pembina Harian UMM dalam sambutannya berharap agar para wisudawan dapat mewarisi sifat-sifat yang sudah diperoleh selama studi di UMM. Beberapa di antaranya,  berjuang untuk kesejahteraan umum, menjalin ukhuwah islamiyah, dan mengindahkan hukum yang berlaku di Indonesia. Selain itu juga harus bersikap adil dan korektif baik ke dalam maupun ke luar. “Semoga dengan bekal yang sudah UMM berikan, wisudawan dan wisudawan dapat membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah-masalah kebangsaan yang sering kita hadapi,” jelas Wakidi di akhir sambutan.  (div//mat)