18 April 2024

`

Mahasiswa UMM Ciptakan Masker Khusus Bagi Tuna Rungu

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, menciptakan masker transparan untuk para disabilitas tuna rungu. Masker kain tembus pandang yang terdiri dari dua lapis masker ini bisa memudahkan mereka berkomunikasi dengan mudah.

 

Inilah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, yang menciptakan masker transparan untuk para disabilitas tuna rungu.

 

“MASKER kain tembus pandang ini terdiri dari dua lapis masker. Lapis luar pertama nampak seperti masker biasa yang berisikan filter penyaring. Filter tersebut diharuskan untuk diganti tiga hari sekali. Sedangkan lapis kedua yang berada di dalam merupakan masker transparan. Sehingga orang dapat melihat ekspresi dan gerak bibir dari para tuna rungu dan memudahkan dalam berkomunikasi,” kata Habibah Latifus Syaidah, salah satu anggota tim, Minggu (25/07/2021) .

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, yang menciptakan masker transparan untuk para disabilitas tuna rungu.

Di samping itu mereka juga memanfaatkan limbah sedotan sebagai bahan dasar strap masker (pengait masker). Menurut Habibah, pemilihan bahan dasar berbahan limbah ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik yang sering ditemui. “Ini menjadi salah satu upaya kita bersama agar terus menjaga lingkungan dan mengurangi penggunaan sampah plastik, ” ujarnya.

Habibah menjelaskan, ide membuat masker ini berawal dari mata kuliah kewirausahaan. Saat itu, Habibah dan timnya membuat model usaha penjualan masker dengan desain yang unik. Keunikan itulah yang menjadi potensi dari model usaha yang mereka bangun hingga akhirnya mendaftarkannya ke Program Kreatifitas Mahasiswa – Kewirausahaan (PKM-K). Apalagi diperkuat dengan dorongan serta motivasi dari dosen keriwausahaan.

PKM-K yang digarap Habibah Alifatus Syaidah, Aulia Amanda, Briliant Ghaustin Yoly Ala, dan Annisa Firdaus Ramadhini ini berhasil lolos pendanaan dari Direkorat Jenderal Perguruan Tinggi (DIKTI) pada  Mei 2021. Saat ini mereka proses pembuatan masker dan akan dipasarkan pekan depan secara online. Harga masker yang dipatok di kisaran Rp 35.000 – Rp 40.000. Harga tersebut sudah termasuk masker tiga filter serta strap masker.

“Proses pemasaran akan kami mulai pekan depan secara online. Menurut kami ini harga yang cukup terjangkau mengingat pembeli bisa mendapatkan satu paket lengkap masker,” imbuhnya.

Terakhir, mahasiswa kelahiran Kediri ini berharap masker transparan ini bisa menjadi opsi untuk membantu komunikasi tuna rungu di tengah pandemi. Dia juga ingin agar usaha ini bisa menjadi peluang bisnis yang baru. “Komunikasi adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan. Dengan adanya inovasi ini, smeoga bisa memberikan manfaat luas kepada masyarakat, utamanya mereka para disabilitas tuna rungu,” jelasnya.  (div/mat)