Mahasiswa Polinema Ciptakan Detektor Boraks dan Pewarna Tekstil di Makanan
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Mahasiswa Polinema (Politeknik Negeri Malang), Jawa Timur, berhasil menciptakan detektor pintar yang diberi nama Bortiks. Alat ini mampu mendeteksi kandungan boraks, formalin, dan pewarna tekstil pada makanan. Alat ini juga mampu mendeteksi kandungan daging babi yang bisa menunjang pengembangan halal tourism.
INOVASI yang diwujudkan lewat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Karsa Cipta ini digagas tim kreatif, terdiri dari Nita Uswatun Chasanah Fauziah (Prodi D-III Teknik Kimia), Putra Muara Siregar (Prodi D-III Teknik Kimia), Pranda Prasetyo (Prodi D-IV Teknik Elektronika), dan Adian Ilham Ramadhan (Prodi D3 Teknik Telekomunikasi). Mereka dibimbing Christyfani Sindhuwati, ST, MT.
Ketua Tim, Nita Uswatun Chasanah Fauziah, menjelaskan, inovasi tersebut dilatarbelakangi oleh pandemi COVID-19. Perbaikan ekonomi di masa pendemi menyebabkan persaingan pasar meningkat. “Penjual makanan tidak ingin dirugikan oleh kerusakan produk, yang memicu potensi adanya kecurangan dalam penjualan makanan dengan menggunakan pengawet berbahaya, seperti boraks dan formalin,” jelasnya, Minggu (25/07/2021).
Selain itu, masih kata Nita, Indonesia memiliki potensi halal tourism yang besar dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. “Bertempat di ruang laboratorium kimia dasar dan analisa instrumental, gedung AQ, kami melakukan desain dan pembuatan alat dengan menerapkan protokol kesehatan. Kami juga berdiskusi secara daring,” imbuhnya.
Sementara itu, dosen pembimbing, Christyfani Sindhuwati, mengatakan, PKM termasuk program tahunan yang ditunggu para mahasiswa. Karena mereka bisa menghadirkan karya yang mengaplikasikan hardskill dan softskill yang dimiliki. Dalam PKM ini, mahasiswa berlomba-lomba menunjukkan kemampuan terbaiknya.
“Saya berharap tim ini dapat memberikan performa terbaik dalam melakukan inovasi Bortiks yang dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” pungkasnya. (div/mat)