16 April 2024

`

Kalapas Kelas 1 Lowokwaru Kota Malang Resmi Berganti

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas 1 Lowokwaru, Kota Malang, resmi berganti. Dari Anak Agung Gde Krisna, AMd, IP, SH,M.Si  kepada R.B. Danang Yudiawan, Bc, IP, SIP, DEA. Bahkan, telah dilakukan Serah Terima Jabatan (Sertijab) Lapas Lowokwaru, Senin (23/03/2021).

 

Pejabat lama Lapas dan penggantinya dari Anak Agung Gde Krisna, AMd, IP, SH,M.Si kepada R.B. Danang Yudiawan, Bc, IP, SIP, DEA.

 

SELANJUTNYA, mantan Kalapas Malang menjabat Kepala Divisi Pengawasan dan Keamanan Wilayah Hukum Sumatera Utara (Kadifmaskanwilkumham Sumut).

“Saya sudah menjabat di sebagai Kalapas Lowokwaru selama 1 tahun 4 bulan. Saya merasa sinergi Aparat Penegak Hukum (Apgakum) di Kota Malang luar biasa,” terang mantan Kalapas Kelas 1 Lowokwaru Kota Malang, Anak Agung Gde Krisna, AMd, IP, SH,M.Si ditemui wartawan tabloidjawatimur.com usai Sertijab.

Pejabat lama Lapas dan penggantinya dari Anak Agung Gde Krisna, AMd, IP, SH,M.Si kepada R.B. Danang Yudiawan, Bc, IP, SIP, DEA.

Ditambahkannya, semua prestasi yang diraih berawal dari kerjasama dan sinergitas yang berjalan dengan baik. Ia menyebut, salah satu inovasi yang dihasilkan dalam Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) Elsima di kawasan Ngajum di Kabupaten Malang.

“Untuk Kalapas yang baru sudah sepakat melanjutkan program yang sudah berjalan. Seperti SAE di Ngajum masih bisa dikembangkan lagi. Masih luas wilayahnya,” lanjutnya.

Ia menyebut Lapas Kelas 1 Lowokwaru cukup unik. Mengingat sudah cukup tua. Karena sudah ada sejak tahun 1918. Bukan itu saja, para pegawai juga sudah banyak yang mendekati purna.

“Sudah banyak yang senior. Untuk itu, perlu diberikan semangat untuk menghasilkan karya terbaik. Dirangsang untuk perubahan, bisa berprestasi tidak saja pada rutinitas,” imbuhnya.

Selama berada di Malang, beragam inovasi dilakukan. Mulai dari pembentukan museum di dalam Lapas, pembuatan warung cafe di lingkungan rumah dinas dan lainya. Terbaru, diresmikanya klinik di dalam Lapas, dengan menyempurnakan klinik yang sudah ada sebelumnya. Hal lain juga tertib disiplin prokes Covid-19, dengan pelaksanaan sanksi push up bagi pelanggar.

“Untuk tahun ini, program Pelayanan Kesehatan Keliling (yaskesling). Tenaga medis berkeliling. Sehingga, warga binaan tidak harus datang ke Klinik,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur, Krismono menerangkan, jika mantan Kalapas sangat inovatif.

“Karya dan prestasinya di Kota Malang cukup banyak. Salah satunya meraih Wilayah Bersih Bebas Melayani (WBBM). Terima kasih pejabat lama, selamat pejabat baru. Semoga segera menyesuaikan,” jelasnya. (aji/mat)