2 Juli 2025

`

Tingkatkan SDM, FKIP UMM Gandeng IDUKA dan Sekolah

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, menjalin kerjasama dengan kalangan Industri dan Dunia Kerja (IDUKA) serta SD – SMA sederajat di Malang Raya. Tujuannya, mengembangkan sumber daya manusia dan mengadakan sharing session terkait pembelajaran STEAM.

 

FKIP UMM menjalin kerjasama dengan kalangan Industri dan Dunia Kerja (IDUKA) serta SD – SMA sederajat di Malang Raya.

 

 

PENANDATANGANAN perjanjian kerjasama dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana, SE, MM,  dan Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd, Kamis (18/11/2021) lalu di Hotel Klub Bunga Butik Resort.

Suwarjana menyambut baik  kerja sama yang dibangun  UMM ini. Apalagi pengembangannya tidak hanya dalam aspek keilmuan, tapi juga dari aspek praktek, dengan menggandeng IDUKA. “Para siswa bukan hanya harus memahami ilmu, namun juga perlu pemahaman tentang hal-hal kontekstual,” katanya.

Prosesi penandatanganan kerjasama antara FKIP UMM dengan kalangan Industri dan Dunia Kerja (IDUKA) serta SD – SMA sederajat di Malang Raya.

Ia juga mengungkapkan, FKIP tidak hanya menggandeng tapi juga menjembatani sekolah dan IDUKA.  Apalagi  ada beberapa sekolah adiwiyata yang perlu memiliki sinergisitas yang baik. “Jadi, ini adalah praktek pengembangan jejaring yang luar biasa. Semoga bisa memberikan hasil dan dampak yang positif,” harap Suwarjana.

Sementara itu, rektor UMM, Dr. Fauzan, mengatakan, UMM terus mendorong semua program studi untuk membangun Centre of Excellence (CoE) berbasis keunggulan. Dari situ, munculah beragam kelas professional, seperti sekolah unggas, sekolah udang, sekolah anggrek,  dan kelas khusus lainnya.

Menurutnya, prodi tidak bisa bergerak sendiri. Perlu ada kerja sama yang masif dengan para pelaku industri. “Ada dua visi yang ingin kami sematkan kepada para mahasiswa. Berhasil dalam aspek akademik sekaligus mampu menjadi pribadi yang mandiri. Kemandirian bisa diwujudkan melalui berbagai pintu. Mulai dari peningkatan skill individu agar terserap di dunia kerja hingga pengembangan wirausaha,” kata Fauzan.

Fauzan menuturkan, Dinas Pendidikan, perguruan tinggi, sekolah dan IDUKA harus berpikir secara komprehensif, terutama dalam upaya mengantarkan generasi muda calon pemimpin bangsa. “Semakin baik persiapannya, semakin baik pula masa depan yang akan disongsong. Kini, bapak-ibu bukan lagi menjadi stakeholder, tapi juga bagian dari pengembangan sumber daya manusia yang digalakkan FKIP UMM,” terangnya.

Terkait dengan STEAM, Dekan FKIP UMM Dr. Trisakti Handayani, M.M. mengungkapkan, pembelajaran harus diorientasikan pada teknologi dalam rangka menyiapkan generasi abad 21. “Pembelajaran STEAM merupakan pendekatan interdisipliner yang inovatif. Hal tersebut tidak lepas dari integrasi IPA, teknologi, teknik, seni dan matematika yang fokus pada proses pemecahan masalah, utamanya yang dihadapi di kehidupan nyata,” ujarnya.

Menurut Trisakti, sistem ini dapat mengasah tingkat literasi para peserta didik. Selain itu, STEAM akan berguna dalam perkembangan kehidupannya serta menunjang kinerja yang kompetitif serta kolaboratif.  (div/mat)