1 Juli 2025

`

SRPB dan BPBD Jatim Edukasi SPAB SMA Wachid Hasyim Lamongan

2 min read

LAMONGAN, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur bersama Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur, membentuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di SMA Wachid Hasyim, Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan, Jumat – Sabtu (01 – 02/10/2021). 

 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur bersama Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur, membentuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di SMA Wachid Hasyim, Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan.

 

KOORDINATOR SPAB, Aslichatul Insiyah, menjelaskan, dalam kegiatan ini, sebanyak  100 warga sekolah, yang terdiri dari 75 pelajar dan 25 orang tenaga pendidik dan komite sekolah, mengikuti sosialisasi dan edukasi SPAB. “SPAB ini dilaksanakan selama dua hari,  Jumat – Sabtu (1-2 Oktober 2021). Sehari sebelumnya diadakan koordinasi dengan pihak sekolah untuk persiapan,” katanya, Sabtu (02/10/2021) siang.

Seorang instruktur mengajari salah satu pelajar SMA Wachid Hasyim Lamongan menggunakan APAR untuk memadamkan api.

Pelaksanaan SPAB di Lamongan ini dibuka Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Gatot Soebroto, didampingi Kasi Pencegahan Dadang Ikhwandi. Hadir pula dalam kesempatan tersebut perwakilan dari BPBD  Lamongan.

Tim SPAB SRPB Jatim sebagai fasilitator dalam kegiatan ini terdiri dari Aslichatul Insiyah (Azelin), Nurul Wachida (Chica), dan Abad Dholifan.  Mereka mendampingi para guru dan siswa dengan materi-materi yang dibutuhkan.

Seorang instruktur mengajari warga SMA Wachid Hasyim Lamongan menggunakan APAR untuk memadamkan api.

Pada hari pertama, dilakukan pembukaan. Dilanjutkan dengan sambutan dari kepala sekolah, arahan dari BPBD Lamongan dan perwakilan dari Dinas Pendidikan Lamongan.

“Kegiatan dilanjutkan dengan membagi kelas menjadi dua bagian. Satu kelas yang terdiri dari stakeholder dengan materi kajian resiko bencana, pembentukan Tim Siaga Bencana, membuat peta rambu jalur evakuasi, dan rencana aksi sekolah dengan protap tanggap darurat,” jelas Azelin, panggilan akrab  Aslichatul Insiyah.

Kelas lain adalah siswa yang belajar membuat pembebatan dan pembidaian, membuat tandu atau alat evakuasi, dan melatih diri tata cara penyelamatan diri saat gempa dan banjir. Sedangkan hari berikutnya adalah simulasi evakuasi gempa  dan pemadaman kebakaran.  Kegiatan ditutup oleh perwakilan BPBD Lamongan,  Gunawan. (iko/mat)