20 April 2024

`

Rumah Bersubsidi Milik Omah Perdana Laris Manis

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Peminat rumah bersubsidi yang diperuntukan bagi masyarakat  berpenghasilan rendah (MBR) di Kabupaten Malang, Jawa Timur, masih tinggi. Buktinya, rumah bersubsidi yang dibangun pengembang perumahan Omah Perdana di Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, laris manis.

 

Para pekerja sedang menyelesaikan pembangunan rumah bersubsidi di yang dibangun Omah Perdana di Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

 

MENURUT owner Omah Perdana, Joni Sujadmiko, dari 148 unit rumah yang dibangun, 94 unit sudah terjual. Kini hanya  tersisa 54 unit. “Dari total rumah bersubsidi yang kami bangun sebanyak 148 unit, yang sudah terjual 94 unit. Kini masih tersisa 54 unit,” katanya, Selasa (10/08/2021) siang.

Inilah penampakan rumah bersubsidi di yang dibangun Omah Perdana di Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Joni menjelaskan, sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 20/PRT/M/2019 tentang Kemudahan dan Bantuan Pemilikan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah,  luas tanah dan harga rumah sudah diatur dalam peraturan menteri tersebut. Pengembang  hanya menyediakan lahannya saja.

Seperti perumahan bersubsidi yang ia bangun di Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang ini,  luas tanah hanya  60 meter persegi (m2), harganya hanya Rp 150.500.000. “Harga ini yang menentukan pemerintah,” tegasnya.

Karena harganya sangat murah, bahkan bisa mengangsur dengan fasilitasi dari bank penjamin, tak heran jika rumah bersubsidi sangat diminati masyarakat. Meski secara usaha (bisnis) rumah bersubsidi (keuntungannya) sangat mepet, tapi Joni tetap membangun, karena ia ingin membantu masyarakat Kabupaten Malang yang berpengahsilan rendah untuk memiliki rumah.

Para pekerja sedang menyelesaikan pembangunan rumah bersubsidi di yang dibangun Omah Perdana di Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Namun demikian, di antara rumah-rumah bersubsidi tersebut, pihaknya juga membangun beberapa rumah yang luas tanahnya lebih dari 60 m2. ‘Nah, rumah yang luas tanahnya lebih dari 60 m2 ini tidak termasuk rumah bersubsidi, sehingga harganya berbeda. Tapi jumlahnya tidak banyak, karena kami fokus pada pembangunan rumah bersubsidi,” jelas Joni seraya menambahkan pihaknya  juga membangun 14 unit toko di lingkungan perumahan.

Untuk mendapatkan rumah tersebut, masih kata pemilik Nendhes Kombet (NK) Cafe yang berada di Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang ini, calon user bisa membeli secara tunai atau kredit melalui Kredit Perumahan Rakyat (KPR) yang difalitasi oleh bank penjamin.

Bahkan pihaknya bekerjama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya, siap memfasilitasi wartawan di Malang agar bisa memiliki rumah bersubsidi. “Kami siap membantu proses kepemilikan rumah bersubsidi. Saat ini sudah ada 12 unit yang  ready stok,” ujarnya. (mat)