2 Juli 2025

`

Ribuan Warga Genengan Serbu Pagelaran Wayang Kulit

2 min read
Bupati Malang, HM Sanusi menyerahkan gunungan kepada Ki Hadi Siswoyo sebagai tanda dimulainya pertunjukan wayang kulit berjudul Wahyu Katentreman, di Balai Desa Genengan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (08/08/2022) malam.

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Perayaan Bersih Desa Genengan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (08/08/2022) malam, di balai desa setempat, berlangsung semarak. Karena panitia menggelar pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Hadi Siswoyo.

 

BUPATI MALANG, Drs. HM Sanusi, MM,  yang hadir dalam pagelaran seni dan campursari dan wayang kulit ini, menyerahkan gunungan kepada Ki Hadi Siswoyo sebagai tanda dimulainya pertunjukan wayang kulit berjudul Wahyu Katentreman.

Muspika Pakisaji ikut menghadiri pagelaran wayang kulit di Balai Desa Genengan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (08/08/2022) malam.

Menurut Kepala Desa Genengan,  Zainul Arifin, kegiatan seni budaya yang dihadiri para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan sejumlah pejabat Kabupaten Malang ini,  digelar dalam rangka Tahun Baru Islam 1.444 Hijriyah (suroan) serta bertepatan dengan hari lahirnya Desa Genengan yang juga bersamaan dengan HUT Kemerdekaan RI ke-77.

Menurut bupati, hampir seluruh desa di Kabupaten Malang menggelar hajatan desa. Ini sebagai rasa syukur yang berhasil melewati berbagai rintangan dan ujian pada tahun sebelumnya. “Kita harus  bersyukur dan belajar dari apa pun yang terjadi di masa lalu untuk menjadi bekal di masa yang akan datang. Melakukan introspeksi, sejatinya merupakan fitrah bagi umat manusia agar senantiasa meningkatkan kualitas dan kapasitas yang ada di dalam diri kita masing-masing,” katanya.

Masyarakat Desa Genengan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, beramai-ramai menyaksikan pagelaran wayang kulit di balai desa setempat, Senin (08/08/2022) malam.

Mantan Wakil Ketua DPRD ini menambahkan, Kecamatan Pakisaji telah dikenal dengan warisan budaya berupa Topeng Malangan yang telah melegenda. Potensi ini harus ditingkatkan dan dikembangkan. Tujuannya, agar bermanfaat bagi masyarakat, baik aspek perekonomian, sosial, dan  kesejahteraan. “Saya  apresiasi setinggi tingginya atas terlaksananya pertunjukan seni dan budaya ini, baik campursari maupun wayang kulit yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Genengan,” tuturnya.

Sebagai kawasan urban sekaligus salah satu wilayah penyangga Kepanjen sebagai Ibu Kota Kabupaten Malang, Sanusi berpesan agar masyarakat Pakisaji yang dikenal sebagai wilayah heterogen ini dapat beradaptasi dengan cepat dengan segala bentuk pembangunan infrastruktur maupun sumber daya manusia yang semakin maju.

“Kedepankan toleransi dalam setiap mengambil keputusan demi terciptanya masyarakat yang rukun. Terakhir, saya berharap agar keberadaan pusat kesenian dapat menjadi penopang sektor pariwisata edukasi maupun budaya di tanah Panji Asmorobangun ini,” harapnya. (iko/mat)