1 Juli 2025

`

Pengusaha Hiburan Malam Berharap Dibuka Lagi

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) benar-benar menerpa semua sektor, tak terkecuali industri hiburan. Salah satu yang merasakan dampaknya adalah pengelola Doremi Group. Sudah empat bulan usaha ini tidak beraktifitas. Akibatnya, para pekerja pun kelimpungan. Mereka berharap, pemerintah segera membuka usaha hiburan malam dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan.

 

 

Doremi Group, salah satu pengelola hiburan malam yang terdampak COVID-19.

ROBERTUS Dharma Surya, General Affair Doremi Group, saat ditemui di rumahnya, Minggu (26/07/2020) sore mengatakan, pihaknya siap buka dengan melakukan protokol kesehatan, mulai tempat cuci tangan di beberapa lokasi, hand sanitizer, masker bagi tamu yang tidak bawa, masker dan face shiled buat staf, pengukur suhu, ruang isolasi, hingga penyemprotan secara rutin cairan desintektan pada waktu buka dan tutup.

“Pastinya kita juga akan melakukan rapid test mandiri dan akan berkoordinasi dengan Puskesmas atau Dinas Kesehatan terkait,” kata Robertus Dharma Surya.

Robert —panggilan akrab Robertus Dharma Surya— berharap ada bantuan dari pemerintah. Karena sampai detik ini, perusahaan benar-benar kesusahan. “Begitu masuk bulan Juni, pekerja tidak dapat uang sama sekali. Kasihan teman- teman. Bayaran yang lalu cuma bisa dibuat makan pas-pasan. Dengan keadaan seperti ini, pasti mereka kesusahan. Karena itu kita butuh kepastian dari Pemkot Malang, kapan dibuka kembali,” katanya.

Sebab, masih kata Robert, proposal sudah diserahkan kepada Pemkot Malang dan  intansi terkait melalui PERKAHIMA (Perkumpulan Hiburan Malam dan Karaoke Malang Raya). “Kita juga takut adanya COVID-19. Makanya sebisa mungkin semua protokol kesehatan pasti kita terapkan. Kita tidak asal buka. Kita bekerja juga bukan asal bekerja. Tapi semua prosedur pasti diterapkan,” tandasnya.

Dia pun berharap, semoga dengan adanya informasi melalui media ini, minimal semua bisa membaca, karena mereka  juga butuh bekerja. “Kita butuh solusi gimana enaknya. Bilamana tetap tutup, minim karyawan bisa dibantu. Kita juga akan selalu patuh. Semua menjerit,  karena hampir empat  bulan tutup. Kalau kita diijinkan buka, pasti kita berterima kasih banyak kepada pihak yang terkait dan akan menjalankan protokol kesehatan,” katanya. (div/mat)