Pegiat Budaya Tolak Eks Kawedanan Singosari Jadi Puskesmas
2 min read
MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Rencana Pemkab Malang, Jawa Timur, mengalihfungsikan eks Kantor Kawedanan Singsoari —-sekarang Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan—- menjadi Puskesmas Singosari, ditentang Komunitas Pelestari Budaya di Kecamatan Singosari.
BAHKAN mereka akan mengerahkan 5.000 anggotanya jika rencana tersebut tetap dijalankan. “Jika rencana itu tetap dijalankan, kami akan melakukan aksi sebagai bentuk protes yang diikuti banyak elemen masyarakat,” kata R. Sugeng, SH, (70), Ketua Komunitas Pelestari Budaya Surya Chandra, Sabtu (02/07/2022) siang.

Menurutnya, protes pegiat budaya ini wajar, mengingat di lahan bekas Kantor Kawedanan Singosari (eks Kantor Pembantu Bupati Malang di Singosari) tersebut mempunyai nilai historis dan budaya yang sangat tinggi.

“Di sana terdapat situs Lingga Yoni dan monumen awal berdirinya Batalyon Kodam V/ Brawijaya. Saat ini di pendopo dipergunakan sebagai tempat beraktifitas masyarakat, seperti latihan silat, tari, dan kegiatan budaya lainnya, seperti wayangan, yang berlangsung beberapa waktu lalu,” tambahnya.
Wacana alih fungsi tersebut pertama kali didengar Sugeng dari salah satu pejabat di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang. Rencananya, Kantor Disparbud akan pindah ke kompleks Pendopo Kabupaten Malang di Jl. KH. Agus Salim, Kota Malang, menjadi satu dengan sejumlah kantor OPD (organisasi perangkat daerah) lainnya. Seperti Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), Satpol PP, Dinas Komunikasi dan Informatika, hingga Kantor Bupati Malang, Wakil Bupati Malang, dan Sekretaris Daerah.

Diharapkan kepindahan Kantor Disparbud selesai pada Oktober 2022. Selanjutnya bekas Kantor Disparbud akan dialihfungsikan menjadi Puskesmas Singosari. “Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Malang sudah melakukan survei. Mereka beralasan, pemindahan Puskesmas Singosari (sekarang berada di Jl. Tohjoyo, Kelurahan Pagentan) atas dasar keterbatasan lahan,” ujar pria yang akrab di sapa romo tersebut.
Tidak hanya Sugeng. Masih banyak tokoh masyarakat yang keberatan atas alih fungsi tersebut. Hal ini terungkap saat gelar budaya wayangan yang banyak dihadiri tokoh pelestari budaya se Malang Raya, beberapa waktu lalu. Seperti Ki Ardhi Purboantono, anggota Lesbumi PBNU, menolak rencana ini. “Saya mengharapkan di kantor Disparbud ini menjadi Pusat Kebudayaan Masyarakat (Puskebmas) bukan Puskesmas,” harapnya.
Sedangkan Moch. Saiful Effendi, Ketua Komisi IV, yang membidangi Perekonomian, Pendidikan, Kesehatan, dan Kesra, DPRD Kabupaten Malang, ketika dihubungi secara terpisah, mengungkapkan jika dirinya belum mengetahui rencana tersebut. “Biasanya ada usulan pembahasan dari pihak eksekutif jika ada sesuatu. Namun sampai saat ini masih belum ada, ” tegasnya. (mak/mat)