Pantau Chek Poin Sendangbiru, Bupati Tak Batasi Aktivitas Nelayan
3 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, untuk menekan penyebaran Virus Corona (COVID 19). Salah satunya, mendirikan chek point di beberapa perbatasan Kabupaten Malang dengan daerah lain untuk memantau pergerakan orang yang masuk ke wilayah Kabupaten Malang.

DALAM beberapa hari ini, Bupati Malang, HM Sanusi meninjau chek point tersebut, seperti yang dilakukan Selasa (14/04/2020) siang. Bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bambang Istiawan, Kepala Satpol PP Nazaruddin, dia meninjau chek point di Pantai Sendangbiru, Kecamatan Sumbermaning Wetan dan di Kecamatan Ampelgading yang berbatasan dengan Kabupaten Lumajang.

“Ini dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID 19. Semua pintu masuk ke Kabupaten Malang kita bikin check point, termasuk di Sendangbiru, Bandara ABD Saleh (Pakis), sampai di perbatasan daerah,” kata Bupati Malang, HM Sanusi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bambang Istiawan, yang ikut dalam peninjauan itu mengatakan, saat berada di Pelabuhan Sendangbiru, bupati sempat dialiog dengan para nelayan. Mereka dihimbau untuk tetap menjaga kesehatan, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, pakai masker, jaga jarak, dan menghindari kerumunan massa.
“Himbauan ini perlu dilakukan, mengingat nelayan yang berada di Sendangbiru tidak hanya dari wilayah Kabupaten Malang. Banyak juga yang berasal dari luar daerah, bahkan luar pulau, seperti dari Jember, Banyuwangi, Sulawesi, dan Bali. Alhamdulillah, tak ada temuan berari di sini, ” terang Bambang.
Hal ini senada dengan yang dikatakan Bupati Malang, HM Sanusi. Menurutnya, sesuai laporan dan data dari wilayah setempat, tidak ada Sendangbiru yang positif Corona. “Sebab, setiap perahu nelayan yang baru datang, kesehatan para anak buah kapal langsung diperiksa, kemudian disemprot antiseptic, sedangkan kapalnya disemprot disinfektan. Kalau ada indikasi mengarah ke COVID 19, baru dibawa ke Puskesmas terdekat,” katanya.
Terkait dengan kegiatan para nelayan, Bupati Malang menegaskan, pihaknya tidak akan membatasi maupun mengurangi aktivitas mereka, karena disaat seperti ini, justru masyarakat butuh kandungan gizi dan protein hewani, termasuk dari ikan.
Seperti diketahui, dari hasil rapat koordinasi Bupati Malang, HM Sanusi dengan Sekretaris Daerah, Didik Budi Muljono, Kapolres, dan Dandim 0818, Selasa (07/04/2020), disepakati mendirikian beberapa check point di sejumlah pintu masuk Kabupaten Malang. Di antaranya, pintu exit tol Karanglo (Singosari) dan Pakis, pintu perbatasan Lawang dari arah Surabaya, Ampelgading yang berbatasan dengan Kabupaten Lumajang, dan Sumberpucung yang berbatasan dengan Kabupaten Blitar.
Selama check point yang berlangsung 24 jam tersebut, kendaraan akan disemprot desinfektan, sedangkan ruangan bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) dan AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) disemprot anti septik.
”Pemerintah Kabupaten Malang bersama Polres Malang dan Kodim 0818 Kabupaten Malang-Kota Batu menerapkan check point di titik pintu masuk perbatasan Kabupaten Malang. Diharapkan di Malang tidak terlalu ada dampak COVID 19. Karena, selama ini, orang yang berpergian ke luar daerah, pulang bawa virus. Saya berharap masyarakat Kabupaten Malang menahan diri tidak pergi ke daerah yang menjadi penyebar COVID 19. Dihentikan dulu, jangan pergi ke daerah tersebut. Pulangnya belum tentu bebas dari virus ini,” kata Sanusi, Selasa (07/04/2020).
Sanusi berpesan agar orang luar daerah tidak mudik ke Kabupaten Malang atau Malang Raya. Sebab, pasien COVID 19 di Kabupaten Malang, rata-rata terpapar setelah berkunjung dari daerah yang punya riwayat penyebaran virus tersebut. (iko/mat)