8 Oktober 2024

`

Pangeran Sepuh, Selat Bali Ditempuh dengan Jalan Kaki

2 min read

Siapa yang tak tahu dengan Makam Pangeran Mas Sepuh alias Raden Amangkuningrat alias  Keramat Pantai Seseh yang terletak di pinggir Pantai Seseh, Mengwi, Tabanan, Bali. Meski lokasinya jauh, tapi makam aulia ini masih sering dikunjungi. Karena beliau adalah salah satu penyebar Islam di negeri seberang.

————————————————

Sebetulnya, Pangeran Mas Sepuh merupakan gelar. Nama sebenarnya adalah Raden Amangkuningrat, yang terkenal dengan nama Keramat Pantai Seseh. Ia merupakan Putra Raja Mengwi I yang beragama Hindu. Ibunya berasal dari Blambangan (Banyuwangi,  Jatim) yang beragama Islam.
Sewaktu kecil, beliau sudah berpisah dengan ayahandanya dan diasuh oleh ibundanya di Blambangan. Setelah dewasa, Pangeran Mas Sepuh menanyakan kepada ibunya tentang ayahandanya itu. Setelah Pangeran Mas Sepuh mengetahui jati dirinya, ia memohon izin pada ibunya untuk mencari ayah kandungnya, dengan niat akan mengabdikan diri.
Semula, sang ibu keberatan, namun akhirnya diizinkan juga Pangeran Mas Sepuh untuk berangkat ke Bali dengan diiringi oleh beberapa punggawa kerajaan sebagai pengawal. Oleh ibunya, dia dibekali sebilah keris pusaka yang berasal dari ayahandanya dari Kerajaan Mengwi.
Namun, setelah bertemu dengan ayahnya, terjadilah kesalahpahaman yang disebabkan kecemburuan dari pihak keluarga kerajaan. Akhirnya Pangeran Mas Sepuh beranjak pulang ke Blambangan untuk memberitahu ibunya tentang peristiwa yang telah terjadi.
Namun dalam perjalanan pulang, sesampainya di Pantai Seseh, Pangeran Mas Sepuh diserang sekelompok orang bersenjata yang tak dikenal, sehingga pertempuran tak dapat dihindari lagi.
Melihat korban berjatuhan yang tidak sedikit dari kedua belah pihak, keris pusaka milik Pangeran Mas Sepuh dicabut dan diacungkan ke atas. Seketika itu ujung keris mengeluarkan sinar dan terjadilah keajaiban. Kelompok bersenjata yang menyerang tersebut mendadak lumpuh, bersimpuh diam seribu bahasa.
Akhirnya diketahui kalau penyerang itu masih ada hubungan kekeluargaan. Hal ini dilihat dari pakaian dan juga dari pandangan batiniyah Pangeran Mas Sepuh. Akhirnya keris pusaka dimasukkan kembali dalam karangkanya, dan kelompok penyerang tersebut dapat bergerak kembali, lalu memberi hormat kepada Pangeran Mas Sepuh.
Salah satu karomah yang diberikan Allah SWT  kepada Pangeran Mas Sepuh ialah kemampuan berjalan di atas permukaan air. Kesaktian yang luar biasa yang dimiliki Pangeran Mas Sepuh ternyata memunculkan rasa kecemburuan di antara putra-putra Raja Mengwi.
Bahkan suatu ketika,  saat Pangeran Mas Sepuh diperintahkan untuk menuju Taman Ayun (tempat peristirahatan keluarga Raja) di Mengwi   —-Taman Ayun dikelilingi danau mengitari bangunan lengkap dengan taman indahnya—– tanpa diduga, saat Pangeran Mas Sepuh berjalan di atas air danau dan bersila di atas bunga teratai, terlihat oleh prajurit kerajaan. Tentu apa yang disaksikan prajurit kerajaan tersebut sungguh menggegerkan seluruh Istana.
Selain karomah tersebut, Panggran Mas Sepuh juga dikenal mampu mengobati berbagai macam penyakit. Bahkan, tak sedikit ‘dukun’ yang mencari ilmu untuk belajar cara pengobatan.
Namun, yang paling mencengangkan serta sempat disaksikan pasukan kerajaan Mengwi ialah saat Pangeran Mas Sepuh dalam perjalanan menuju Bali dari Kerajaan Blambangan (Jawa) terlihat hanya berjalan di atas air laut. Pangeran Mas Sepuh tampak tenang berjalan di antara deburan serta gulungan ombak.w (*/berbagai sumber)