Omah Herbal Rempah Organik Manfaatkan Persawahan Jadi Kebun Buah
1 min readBANYUWANGI, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Pemanfaatan lahan persawahan menjadi kebun buah, kini dirintis Omah Herbal Rempah Organik. Program yang menjadi percontohan sentra AGRO ini berada di Dusun Kejoyo, Desa Tambong, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

KETUA Kelompok Masyarakat (Pokmas) Omah Herbal Rempah Organik (OHRO), Setyo, mengatakan, selama kurang lebih 4 tahun ini dia merintis sejumlah tanaman rempah dan herbal organik. Seperti tanaman bibit ginseng merah, jahe merah, binahong, sirih kuning temurus, lada/mrica, moringga/kelor, dan sebagainya.
Proses penanamannya menggunakan pupuk organik. Saat diproduksi menggunakan pengeringan melalui pencahayaan sinar ultra violet yang dinilai lebih tepat. Karena kandungan nutrisi yang terkandung pada rempah dan herbal lebih optimal jika dibandingkan dengan pengeringan secara langsung melalui sinar matahari. “Warna daun yang dikeringkan melalui sinar ultraviolet masih terjaga kandungan nutrisinya,” ujar Setyo ditemui di ladangnya, belum lama ini.
Menurutnya, sejumlah tanaman rempah herbal itu akan lebih maksimal dalam penyediaan bahan baku yang saat ini ditanam secara tumpangsari ditempatkan pada sela – sela tanaman buah. Pola tanam tumpangsari tersebut setidaknya bisa meminimalisir pertumbuhan gulma yang terdapat di sela – sela tanaman buah, seperti durian, alpukat, jambu jamaica, nangka, klengkeng, dan sejumlah tanaman kelapa.
” Pola tumpangsari ini bisa dikatakan sebagai percontohan sekaligus menjadi rintisan untuk dijadikan sebagai Agro Rempah Herbal Organik. Semoga kedepan bisa menjadikan suatu percontohan bagi sejumlah petani dan pekebun khususnya di wilayah setempat,” harap Setyo. (tyo/mat)
