Musim Kemarau, PJT I Segera Lepas Air Waduk
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Mengawali musim kemarau, ketersediaan air dinilai masih dalam pola yang dikendalikan. Namun di beberapa titik hilir, beberapa arus air menyempit, karena tingkat penguapan yang cukup tinggi dan tidak ada hujan.

HAL ITU disampaikan Direktur Perum Jasa Tirta I (PJT I), Raymond Valiant Ruritan, ST, MT, saat acara cangkrukan dan halal bi halal bersama, Jumat (21/06/2019). Sebagai BUMN pengelola sumber daya air, memiliki peranan mengelola ketersediaan air permukaan.
“Saat ini cuaca memang sulit diprediksi. Untuk itu, kami akan melepas air dari Bendungan Sutami dan Selorejo, agar air masuk ke aliran Sungai Brantas, masuk ke kawasan Mojokerto dan Surabaya,” tuturnya, Jum’at (21/06/2019).
Ia melanjutkan, ada 8 bendungan besar yang dikelola PJT I. Dari jumlah itu, 7 bendungan di Sungai Brantas dan 1 bendungan di Sungai Bengawan Solo. Bendungan itu mulai Sengguruh, Sutami, Lahor, Wlingi, Selorejo, Wonorejo, Bening, dan Wonogiri.
“Setidaknya, memenuhi kebutuhan Oktober tersedia 354 juta m3 di waduk Brantas dan 348 juta m3 di Bengawan Solo. Dari pemantauan PJT I, kondisi elevasi beberapa waduk Perum Jasa Tirta I di akhir musim hujan berada di bawah elevasi muka air tinggi,” lanjutnya.
Untuk mengendalikannya, PJT I mengatur debit outflow di setiap waduk untuk pemenuhan di masing – masing sektor. Hal itu telah diperhitungkan dalam Pola Operasi Waduk Tahunan (POWT) dan Alokasi Air (POWTAA) produk Kementerian PUPR.
Lebih lanjut ia menjelaskan, jika ketersediaan air tidak memenuhi, PJT I berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) mengusulkan, melakukan kesesuaian pola dengan kondisi yang ada. (ide)