30 Juni 2025

`

Mahasiswa UMM Ciptakan Game Edukasi Kemuhammadiyahan

2 min read
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, membuat aplikasi game petualangan bernama Lail Adventure. Tidak hanya sebagai sarana hiburan, game ini juga memuat konten edukasi mengenai tokoh-tokoh Muhammadiyah.

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Pandemi tak menghalangi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, terus berkreasi. Kali ini mereka membuat aplikasi game petualangan bernama Lail Adventure. Tidak hanya sebagai sarana hiburan, game ini juga memuat konten edukasi mengenai tokoh-tokoh Muhammadiyah.

 

TIM INI terdiri dari lima  mahasiswa jurusan Teknik Informatika (TI), Farras Danyka Putra, Alif Fatwa Ramadhani, Azzahry Dwi Pramudio, Muhammad Naufal Adiyatma, dan Zidan Tri Anggoro.

Alif, salah satu anggota tim mengatakan, Lail Adventure ini dibuat agar anak-anak tidak hanya mendapat hiburan, tapi juga edukasi kemuhammadiyahan.

Inilah para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang membuat aplikasi game petualangan bernama Lail Adventure.

“Banyak kita temui anak-anak yang terlalu asik bermain game  sehingga lupa belajar. Selain itu, kebanyakan bermain game juga dapat menurunkan tingkat konsentrasi anak. Oleh karena itu kami membuat sebuah game yang tidak hanya sebagai hiburan,  tapi juga sebagai sarana edukasi mengenai tokoh-tokoh Muhammadiyah,” kata Alif, Selasa  (02/03/2021).

Secara singkat, Alif menguraikan cara bermain game ini. Untuk menyelesaikan misi, masih kata Alif, tokoh utama dalam game akan melewati berbagai rintangan dan melawan musuh selama dalam perjalanan menuju masjid. Setelah berhasil melalui setiap level, tampilan pada game akan berganti menjadi puzzle bergambar para tokoh Muhammadiyah.

Alif, salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang membuat aplikasi game petualangan bernama Lail Adventure.

“Dalam Lail Adventure ini, kami menjadikan game super mario sebagai acuan,  karena mudah dimainkan berbagai kalangan. Kemudian kami memodifikasi game dan mengarahkan para pemain untuk mengumpulkan potongan puzzle. Potongan puzzle yang terkumpul, akan disusun di akhir level,” ujar mahasiswa kelahiran Samarinda, Kalimantan  tersebut.

Pembuatan game ini  memakan waktu sekitar dua bulan. Dalam proses tersebut sempat muncul beberapa kendala. Salah satunya,  karena semua anggota tim adalah mahasiswa baru, jadi pengetahuan tentang coding masih sangat kurang. Mereka pun berusaha memahami coding melalui internet dan arahan dari dosen pembimbing.

“Selain itu, komunikasi tim kami juga kurang lancar karena berada di daerah yang berbeda-beda,” kata anak pertama dari dua bersaudara tersebut.

Meskipun sempat menemui berbagai rintangan, Lail Adventure mampu meraih juara II pada Kompetisi Asosiasi Program Studi Informatika (APSI) yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Makasar,  beberapa waktu lalu. Raihan ini memercikkan semangat tersendiri bagi tim untuk terus menyempurnakan Lail Adventure.

“Sekarang  aplikasi ini sedang kami kembangkan lagi. Kedepannya,  kami berharap Lail Adventure dapat segera dinikmatimasyarakat luas,” tandasnya. (div/mat)