2 Juli 2025

`

Bentuk Karakter Tangguh, Maba FPP UMM Diklat Bela Negara

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Demi membentuk mahasiswa yang tangguh dan siap menghadapi tantangan zaman, Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar Diklat Bela Negara bagi mahasiswa baru di Dodikjur Rindam V Brawijaya, Malang, Jawa Timur selama sepuluh hari.

 

Prosesi penutupan Diklat Bela Negara bagi mahasiswa baru Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

 

DIKLAT resmi ditutup oleh Drs. H. Wakidi, Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UMM,  Jumat (19/03/2021). Tidak hanya upacara penutupan, pada akhir agenda,  para peserta juga menampilkan ragam defile sebagai bukti telah berjuang selama diklat.

Salah satu instruktur mengawasi mahasiswa baru Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang mengikuti Diklat Bela Negara.

Dalam amanatnya, Wakidi menuturkan, Diklat Bela Negara bertujuan membentuk para peserta agar memiliki karakter yang tangguh. Selain itu juga mampu menjadi patriot pejuang pangan yang bisa menghadapi tantangan zaman, bebas dari narkoba, dan saling bekerja sama. “Semua hal yang didapat dari pelatihan ini nantinya akan bermuara pada satu, yakni kebermanfaatan bagi NKRI,” katanya.

Wakidi juga mengingatkan para peserta,  UMM kini telah menjadi perguruan tinggi Islam nomor satu terbaik di dunia. Maka sudah seyogyanya para mahasiswa  selalu disiplin, menjaga perilaku, berinovasi, serta mengemban amanah sebaik mungkin. “Jangan lupakan pesan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada pembukaan Student Day lalu. Siapkan self planning sejak dini. Selalu berusaha memiliki kemampuan critical thinking, creative, communication dan confidence,” tegasnya.

Untuk membentuk mahasiswa yang tangguh dan siap menghadapi tantangan zaman, mahasiswa baru Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengikuti Diklat Bela Negara di Dodikjur Rindam V Brawijaya, Malang, Jawa Timur selama sepuluh hari.

Ia juga berharap agar semua yang didapat dari diklat ini mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga bisa menjadi bekal menyelesaikan studi serta menjadi bekal hidup untuk memberikan solusi masalah kebangsaan.

Ditemui di kesempatan yang sama,  Dr. Ir. David Hermawan, M.P., IPM,  Dekan FPP UMM menjelaskan, mental yang tangguh sangat dibutuhkan di era yang cepat berubah seperti sekarang. Kemudian dilengkapi dengan bekal  spritual agar tidak terjembab di narkoba dan pergaulan bebas. “Cerdas dan tangguh saja tidak cukup. Perlu ada peningkatan akhlakul karimah dari pribadi masing-masing mahasiswa baru,” terangnya.

Dosen asal Garut, Jawa Barat  ini menambahkan, Diklat Bela Negara ini berangkat dari filosofi salat tahajjud. Ketika yang lain berdiam diri dan tidur di tengah pandemi, mahasiswa baru FPP bangun dan mengikuti Diklat Bela Negara selama sepuluh hari. “Kegiatan ini kami selenggarakan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Jadi tidak mengorbankan keamanan dan kesehatan teman-teman mahasiswa baru dan semua pihak yang terlibat,” pungkasnya. (div/mat)