2 Juli 2025

`

Ayo, Dukung Indonesia Bersih, Kabupaten Malang Bersih

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Bupati Malang, Drs. HM. Sanusi, MM, mengajak warga SMK Bina Bangsa, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mendukung program Indonesia Bersih, Kabupaten Malang Bersih. Dukungan bisa dibuktikan dengan saling  menjaga kebersihan di lingkungan sekolah dan sekitarnya.

 

Bupati Malang, HM Sanusi, bersama masyarakat yang ikut kerja bakti massal di SMK Bina Bangsa, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (05/08/2022) pagi.

 

AJAKAN ini  disampaikan saat menghadiri kerja bakti massal dalam rangka mendukung Pemerintah Kabupaten Malang mewujudkan Kabupaten Malang Bersih di lapangan SMK Bina Bangsa, Dampit,  Jumat (05/08/2022) pagi.

Bupati Malang memuji semangat tinggi para pengajar dan 1.500 siswa yang turut mensuseskan kerja bakti massal dengan membersihkan lingkungan sekitar sekolah. “’Kebersihan ini jadi tugas dan kewajiban kita semua. Mari dukung pencanangan program Indonesia Bersih, Kabupaten Malang Bersih,” ajaknya.

Bupati Malang, HM Sanusi, menyerahkan bantuan social kepada warga yang berhak menerima saat kerja bakti massal di SMK Bina Bangsa, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (05/08/2022) pagi.

Pada kesempatan ini, Bupati Malang menyebut, Kabupaten Malang semakin hari semakin dihargai dan diperhitungkan  seluruh pejabat di Indonesia. Tidak kurang  160 bupati/wali kota belajar kebersihan ke Kabupaten Malang. Belum lagi Kabupaten Malang kini sudah dinobatkan sebagai kabupaten terbersih di Indonesia. Predikat ini menjadikan Kabupaten Malang diikutkan menjadi Duta Indonesia untuk kota bersih oleh Menteri KLHK.

”Kabupaten Malang  mendapat penghargaan dari The Alliance to End Plastic Waste dari Denmark, Singapura,  dan Amerika. Kabupaten Malang satu-satunya di Indonesia yang dapat bantuan pabrik pengolahan sampah plastik dengan nilai 39 juta dolar,  setara dengan Rp 400 miliar yang akan dibangun di Kepanjen,” jelasnya.

Dari penghargaan itu, Bupati Malang diundang Pemerintah Denmark selama seminggu untuk belajar pengelolaan sampah. “Di sana, semua sampah  sudah diolah dan bermanfaat. Seperti sampah organik,  diolah jadi biogas untuk mencukupi kebutuhan gas negara. Masyarakat di sana sudah sadar terhadap kebersihan dan merasa urusan persampahan ada di masyarakat,  sehingga tidak membebani pemerintah,” jelasnya.

Menurut bupati, seluruh warga di Denmark tidak segan membuang sampah atau membawa sampah di dalam mobil-mobil mewah. Jadi didalam  mobil mewah,  Ferrari dan Jaguar,  ada sampah rumah tangganya untuk dibuang pada tempatnya. “Mereka  merasa berdosa kalau ada sampah tidak dibersihkan. Waktu saya diajak Kedutaan Besar Indonesia masuk hutan, jalan besarnya juga bersih dan tak ada daun kering berserakan,” jelasnya. (iko/mat)