2 Juli 2025

`

Angkat Inovasi Untuk Disabilitas, 3 Mahasiswa UB Raih Prestasi di Malaysia

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Dinda Khalisa Khalifatunnisa, mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, bersama timnya, menorehkan prestasi dalam kejuaraan International Youth Innovation Summit #2 di Kuala Lumpur, Malaysia, dengan meraih 1st Best Presentation & Best Team, 19-21 Maret 2024.

 

Dinda Khalisa Khalifatunnisa bersama tim menorehkan prestasi dalam kejuaraan International Youth Innovation Summit #2 di Kuala Lumpur, Malaysia. (ist)

BERSAMA rekan satu prodinya, Ruth Gabriella Manik dan Aldy Ansah Satria Utama, dari Fakultas Ilmu Administrasi UB, Dinda sukses mempresentasikan karya yang inovatif yang ditujukan untuk masyarakat disabilitas.

Mereka mengangkat karya berjudul “GOOBEL: Pemanfaatan Teknologi Digital Melalui Wadah Perdagangan Elektronik Sebagai Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas dan Menciptakan Inklusivitas dalam Konteks Sosial dan Ekonomi”.

Awalnya, Dinda beserta rekan-rekannya tidak berencana untuk memajukan GOOBEL sebagai karya yang dikirimkan ke panitia. Tapi karena alasan tertentu, Dinda dan kelompoknya tidak ragu untuk mengubah rencana mereka, sampai berhasil mempresentasikan GOOBEL di periode final perlombaan.

“Awalnya kami berencana mengangkat ide pemanfaatan limbah bulu ayam dalam pembuatan lis plafon gypsum untuk membuka peluang bisnis baru di masyarakat serta mengurangi pencemaran lingkungan. Tapi setelah itu, faktor inklusivitas di FISIP UB menginspirasi kami membuat inovasi yang masih sesuai berdasarkan urgensi bagi kaum disabilitas,” terang Dinda, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/05/2024).

Dinda dan kelompoknya tergerak untuk membuat suatu inovasi berupa wadah berbasis digital bagi para penyandang difabel untuk bisa berjualan secara online dengan fitur-fitur khusus untuk memudahkan interaksi antara pembeli dan pedagang.

Di balik itu, Dinda mengaku ada keberanian yang mantap, tujuan yang jelas, serta tekad yang kuat yang menjadi faktor penentu dari capaian prestasinya kali ini.

Meskipun sempat terkendala restu orang tua untuk berangkat ke Malaysia, bukan jadi halangan jika faktor keyakinan dan keberanian dari diri sendiri sudah bulat sebagai kunci supaya berhasil meyakinkan orang lain.

“Tips dari aku, coba tanamkan pemikiran bahwa semua hal adalah bagian dari proses belajar. Gagal atau berhasil, akan selalu mendapatkan pelajaran dan pengalaman baru sebagai bekal pengembangan diri. Jangan pernah ragu untuk memulai,” pesannya. (div/mat)