1300 KK di Sumbermanjing Wetan Krisis Air Bersih
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Memasuki musim kemarau, membawa dampak negatif pada sejumlah desa di Kabupaten Malang salah satunya di desa Ringinkembar dan Klepu di Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Karenanya, ribuan warga terdampak berharap Pemkab Malang membantu penyediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari warga.

AKIBAT keringnya sumber mata air, sekitar 1300 KK warga dua desa, yaitu Ringinkembar dan Klepu Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) Kabupaten Malang dinyatakan kekurangan air bersih. Guna mencukupi kebutuhan setiap hari, warga harus mengambil air di desa tetangga dengan jarak tempuh 1 Km.

Moh. Subaidi, Kepala Desa Ringinkembar membenarkan, kekurangan air bersih itu terjadi setiap tahun di Desa Ringinkembar. Guna mengatasi kekurangan air tersebut, Kades asal Kabupaten Bangkalan Madura ini akan berkirim surat ke Pemkab Malang untuk minta bantuan air bersih.
“Kekurangan air bersih ini terjadi hampir disemua pedukuhan, kami akan kondisikan titik yang paling parah. Karena jika dilakukan secara bersamaan, sepertinya tidak teratasi,” terang Subaidi Kamis (25/7/2019).
Sementara, H. Zainulloh, perangkat Desa Ringinkembar memaparkan, kekurangan air bersih ini terjadi di beberapa pedukuhan. Seperti di RT 26 dan 27 Kampung Baru sebanyak 120 KK. Selanjutnya Dusun Pager Gunung, yaitu di RT 14, 15 dan 16 sebanyak 150 KK.
Berikut, Dusun Pancurejo, RT 20, 21 dan 22 sebanyak 155 KK. Ditambah lagi Dusun Jambenawe RT 10, 11 dan 12 sebanyak 145 KK. Dan yang terparah yaitu di Dusun Kerajan hingga mencapai 350 KK, terang Zainul. Ditempat yang sama, Nur Hasan perangkat Desa Ringinkembar menjelaskan, untuk mendapatkan air bersih, harapan warga satu-satunya hanya di Kali Belek RT 2, RW 1.
“Untuk sementara, kali belek ini masih mencukupi, dan itu bagi warga terdekat saja. Sedangkan warga lain yang jauh dari lokasi, terpaksa harus beli”, terang Nurhasan.
Hal yang sama juga terjadi di Dusun Sumber Gentong Desa Klepu. Di dusun yang berpenghuni 700 KK ini, separuh diantaranya kekurangan air bersih. Kekeringan sumber mata air saat ini masuk terparah dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Pasalnya, beberapa sumber mata air disitu, saat ini dalam kondisi kering. Sementara ini, warga hanya mengandalkan sumur satu-satunya milik Jemari. Itu pun harus lewat antri selama berjam-jam, mulai sejak pukul 03.00 Wib dini hari hingga pukul 07.00 Wib, warga baru mendapatkan air minum sebanyak 2 jurigen. Suwanto, Kepala Desa Klepu berharap, adanya bantuan air bersih dari pemerintah.
“Untuk mengatasi kekurangan air ini, kami sudah sering koordinasi bersama perangkat. Dan yang jelas, kami berharap bantuan sumur bor. Bagaimana, mekanismenya, Kami minta petunjuk Camat “, ujar Suwanto Kamis (25/7/2019).
Sementara, M. Toyib Kepala Dusun Sumber Gentong menjelaskan, kekurangan air bersih saat ini dirasakan oleh warga 5 RT, mulai RT 22, 23, 25, 25 dan RT 26 dengan jumlah 350 orang.
“Hasil koordinasi bersama Kades dan BPD, kami sepakat untuk mengajukan bantuan air bersih ke PDAM dan dinas terkait di Pemkab Malang”, terang Toyib.
“Kekeringan tahun ini masuk terparah dibanding tahun sebelumnya.Untuk memastikan titik mata air, kami berharap adanya penelitian dari dinas terkait. Akhirnya diketahui, titik mana yang layak untuk digali”, tandas Syamsul seorang anggota BPBD Klepu. (hadi)