26 April 2024

`

Ringankan Beban Warga Terdampak Hujan Angin, BPBD Kirim Terpal dan Sembako

3 min read
Atap rumah warga Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, rusak parah akibat diterjang angin kencang, Senin (17/01/2022) siang.

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (18/01/2022) mengirim bantuan sejumlah terpal dan sembako kepada para warga Singosari yang terdampak hujan angin. Sedangkan bangunan rumah dan kantor yang rusak, akan ditelaah lebih dulu.

 

“BANTUAN terpal dan sembako sudah dikirim siang  tadi. Mungkin sekarang sudah sampai kepada para warga. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban warga yang terdampak hujan angin yang mengakibatkan banyak rumah rusak, baik ringan, sedang, maupun berat,” kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bambang Istiawan, Selasa (18/01/2022) petang.

Pohon tumbang menimpa rumah warga Desa Purwosari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, setelah  diterjang angin kencang, Senin (17/01/2022) siang.

Bambang menambahkan, dalam kondisi seperti sekarang, terpal memang sangat dibutuhkan warga. Karena banyak atap rumah mereka yang rusak karena diterjang hujan angin. Bahkan ada rumah yang atapnya hancur karena tertimpa pohon tumbang. “Makanya kita kirim bantuan terpal  untuk atap sementara sambil menunggu perbaikan,” katanya.

Sedangkan bantuan sembako,  masih Bambang yang merangkap sebagai Kepala Dinas Perhubungan ini,  jelas sangat dibutuhkan. “Dalam kondisi tertimpa bencana, tentunya mereka butuh sembako. Makanya kita kirim sembako untuk meringankan beban para warga,” katanya.

Seperti diketahui, hujan deras disertai angin kencang  yang terjadi Senin (17/01/2022) siang, sekitar pukul 14.20 WIB, merusak 45 rumah di empat desa/kelurahan di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Selain itu, 2 kantor desa/kelurahan dan 1 pondok pesantren juga terdampak angin kencang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang, Bambang Istiawan.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bambang Istiawan, menjelaskan, berdasarkan data yang masuk ke BPBD sampai  Senin malam, pukul 20.02 WIB,  ada empat desa/kelurahan yang terdampak angin kencang di Kecamatan Singosari. Di antaranya, Desa Klampok, Desa Gunungrejo, Kelurahan Candirenggo, dan Desa Purwoasri.

Total rumah yang rusak, baik  ringan, sedang, maupun berat sebanyak 45 unit, menyebar di empat desa/kelurahan. “Selain itu ada 3 fasilitas umum yang juga rusak. Di antaranya, Balai Desa Klampok, Kantor Kelurahan Candirenggo, dan sebuah pondok pesantren milik Ustadz Ghozi di Kelurahan Candirenggo RT 5/RW 5 yang lokasinya  berdekatan dengan Kantor Kelurahan Candirenggo,” kata Bambang Istiawan.

Salah satu rumah warga ditutup terpal agar tidak kehujanan setelah atap rumahnya rusak diterjang hujan angin kencang, Senin (17/01/2022) siang.

Mantan Sekretaris Kecamatan Singosari ini merinci sejumlah rumah yang rusak, baik ringan, sedang, maupun berat di Klampok, Gunungrejo, Candirenggo, maupun Purwoasri.  Pertama,  di Desa Klampok, terdapat 16 rumah rusak. Rinciannya, 5 rusak sedang, 11 rusak ringan, serta  atap galvalum balai desa terangkat angin kencang. “Di Klampok saja, total kerugian sekitar Rp 45 juta untuk kerusakan rumah. Ini tidak termasuk kerugian balai desa,” katanya.

Kedua, di Desa Gunungrejo, ada 8 rumah rusak. Rinciannya, 2 rusak ringan, 5 sedang, dan 1 rusak berat. “Untuk yang rusak berat menimpa rumah  Bapak Muhamad Suwono di RT 01/RW 01 di Dusun Biru.  Genting rumahnya  jatuh dan atap galvalum terangkat angin. Total kerugian rumah rusak di Gunungrejo sekitar Rp 30 juta,” kata Bambang.

Ketiga, di Kelurahan Candirenggo, rumah yang rusak sebanyak 11 unit. Semuanya hanya rusak ringan. Namun ada dua fasilitas umum yang rusak, yakni kantor kelurahan dan pondok pesantren.  “Kalau Pondok Pesatren Ustad Ghozi rusak ringan. Hanya gentengnya yang jatuh. Namun untuk Kantor Kelurahan Candirenggo, menurut Lurah Candirenggo (Maryati) termasuk rusak berat, karena gentengnya  terbang,  lalu  jatuh ke plapon. Akibatnya, air hujan masuk  dan roboh. Totak kerugian sekitar Rp 100 juta,” terang Bambang.

Selain merusak rumah, angin kencang juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang. Namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Untuk total kerugian, BPBD Kabupaten Malang masih menghitung bersama pihak terkait.   (bri/mat)