Ini Dia Raja PB Jawara – Sandi Badminton Open Tournament
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Kejuaraan bulutangkis “PB Jawara – Sandi Badminton Open Tournament” yang digelar di Baldeser Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sejak Minggu (06/09/2020), akhirnya berakhir Kamis (17/09/2020) malam. Hasilnya, pasangan Yanto – Firman (Kecamatan Lawang) menjadi juara pertama di kategori 1 dan Jimmy – Udin (Kecamatan Singosari) juara pertama di kategori 2.
PADA partai final yang berlangsung Kamis malam, panitia menyuguhkan empat pertandingan. Partai pertama, mempertandingkan kategori 2 (pasangan diundi) untuk memperebutkan juara tiga. Pada laga ini, pasangan Soleh – Fajar (Kecamatan Singosari) menghadapi pasangan Rojab – Suprapto (Lawang/Singosari). Hasilnya, Soleh – Fajar meraih juara tiga setelah mengalahkan pasangan Rojab – Suprapto.
Partai kedua, mempertandingkan kategori 1 (pasangan bawa sendiri) untuk memperebutkan juara tiga. Kali ini mempertemukan pasangan Eko – Kharis (Singosari) menghadapi Hery – Rofik (Singosari). Hasilnya, Eko – Kharis meraih juara tiga setelah mengalahkan Hery – Rofik.
Partai ketiga, menyajikan partai final kategori 2 (pasangan diundi) untuk memperebutkan juara pertama. Partai ini mempertemukan pasangan Fandi – Papang (Singosari) menghadapi Jimmy – Udin (Singosari).
Setelah melalui permainan yang cukup alot dan ketat, akhirnya pasangan Jimmy – Udin berhasil mematahkan perjuangan Fandi – Papang. Pasangan ini meraih juara pertama, dan berhak mendapatkan hadiah uang tunai Rp 1 juta plus tropi. Sedangkan Fandi – Papang yang berada di posisi kedua, berhak atas uang tunai Rp 800 ribu plus tropi.
Di partai pamungkas (empat), menyajikan partai final kategor i1 (pasangan bawa sendiri) untuk memperebutkan juara pertama. Partai ini, mempertemukan Yanto – Firman (Lawang) menghadapi Muslimin – Arifin (Singosari).
Pertandingan terakhir ini benar-benar dinantikan para penonton yang sudah memadati Baldeser sejak permianan belum dimulai. Sebab kedua pasangan yang masuk final ini, khsusunya pasangan Muslimin – Arifin, bermain sangat apik di babak semifinal saat menghadapi Hery – Rofik. Di babak semifinal, yang berlangsung Rabu (16/09/2020) malam, Mulismin – Arifin nyaris kalah. Sebab, Hery – Rofik sudah memimpin di angka 29 – 25. Bahkan saat itu, Hery – Rofik sudah pegang bola, dan tinggal satu angka saja, bakal masuk ke final.
Namun, pasangan Muslimin – Arifin rupanya tak mau menyerah begitu saja. Di saat kondisi kritis, mereka terus berusaha bermain tenang dan berusaha jangan sampai bola mati sendiri. Kondisi ini pun membuat para penonton yang memadati gedung ikut tegang. Akhirnya, setelah melalui perjuangan yang cukup ketat dan melelahkan, Muslimin – Arifin mampu menyudahi permainan dengan skor akhir 30 – 29. “Saya sempat grogi, tidak tenang, karena ingin masuk final,” kata Muslimin usai pertandingan.
Tapi sayang, di babak final, Muslimian – Arifin tak mampu menampilkan permainan terbaiknya, dan sering mati sendiri. Hingga akhirnya permainan dikendalikan Yanto – Firman yang kemudian menyudahi permainan dengan kemenangan. (bri/mat)