`

Dosen UM Ajak Petani Madiun Tanam Padi di Polybag

2 min read
Inilah kondisi lahan padi di Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Malang (UM), Jawa Timur, membuat inovasi sistem pertanian padi polybag untuk Gapoktan Berlian Nusantara Farm, Sabtu, (6/08/2022) di Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.

 

HENDRA SUSANTO, S.Pd, M.Kes, Ph.D, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang, Jumat, (12/08/2022)  menjelaskan, pengembangan pertanian padi menggunakan polybag ini memakai media tanam sekam bakar, pupuk kandang, dan pupuk organik moringa oleifera leaf powder (MOLP).

“Cara ini melalui penerapan hasil pengemabangan standar operasional prosedur bertani organik pada padi. Solusi tersebut merupakan hasil pengembangan dari penelitian berkelanjutan,” urai Hendra Susanto.

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan Sabtu (06/08/2022) di Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, diikuti peserta dari Gapoktan Berlian Nusantara Farm yang diketuai  Endrianto.

Endrianto menjelaskan, Kolaborasi media tanam sekam, pupuk kandang, dan pupuk organik MOLP dalam menanam padi di polybag, diharapkan dapat menjadi kolaborasi terbaik dalam menjawab permasalahan penurunan lahan persawahan.

Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Malang (UM), Jawa Timur, membuat inovasi sistem pertanian padi polybag untuk Gapoktan Berlian Nusantara Farm, Sabtu, (6/08/2022) di Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.

“Kami ucapkan terimakasih kepada tim pengabdian dosen UM, karena lahan sawah kami  membutuhkan perbaikan kualitas tanah yang selama ini telah mengalami degradasi karena penggunaan bahan kimia yang berlebih,” kata Endrianto.

Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Malang (UM), Jawa Timur, membuat inovasi sistem pertanian padi polybag untuk Gapoktan Berlian Nusantara Farm, Sabtu, (6/08/2022) di Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.

Hal tersebut dipilih sebagai pemecahan masalah yang dihadapi mitra karena salah satu cara perbaikan kualitas lahan yang telah terdegradasi adalah dengan memperbaiki dan meningkatkan kualitas lahan dengan media tanam baru.

Seperti diketahui, padi merupakan jenis tanaman pangan yang mempunyai peran penting sebagai tanaman pangan dunia, Selain itu, padi juga merupakan tanaman yang paling penting bagi jutaan petani kecil di berbagai wilayah di Indonesia.

Akan tetapi lahan pertanian di Indonesia semakin menurun. Akibatnya, seharusnya panen dapat dilakukan 4 kali dalam 1 tahun, sekarang hanya 2 – 3 kali. Hal ini juga dipicu pertimbangan cuaca dan musim.

Hendra Susanto, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang, menjelaskan, penurunan produktivitas padi juga didukung adanya konversi lahan untuk kepentingan non pertanian dan munculnya fenomena degradasi kesuburan. (div/mat)