UMM Buka Kelas Center of Excellence Welding Inspector
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, membentuk program kelas Center of Excellence (CoE) welding inspector. Program ini bekerjasama dengan PT Spindo, PT Barata Indonesia, PT PAL, Lloyd’s Register Asia, dan PT Industri Kereta Api (INKA). Tujuannya, mencetak mahasiswa menjadi seorang welding inspector.

KEPALA Program Studi (Prodi) Teknik Mesin, Iis Siti Aisyah, ST, MT, P.hD, mengatakan, program ini diadakan untuk memberikan keterampilan kerja secara nyata bagi mahasiswa, langsung dari kalangan industri dan dunia kerja (iduka). Dengan begitu, mereka tidak hanya berkutat dengan teori, tapi juga mengikuti prkatikum lapangan bersama perusahaan-perusahaan.

“Pada semester mendatang, kami akan membentuk sistem teranyar dengan sistem blok selama tiga bulan. Jadi, perusahaan dan dunia kerja masing-masing mendapatkan jatah untuk memberikan kuliah kepada mahasiswa. Setiap mata kuliah kami sediakan tiga praktikum. Meliputi praktikum pengelasan, inspeksi pengelasan Destructive Test (DT), dan inspeksi pengelasan Non Destructive Test (NDT). Di akhir program, kami juga akan melakukan uji kompetensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sehingga kemampuan para peserta dapat diakui secara luas,” terang Iis Siti Aisyah, ST, MT, P.hD, Senin (07/02/2022).
Dosen Prodi Teknik Mesin ini menjelaskan, program ini merupakan satu-satunya pelatihan welding inspection yang ada di Kota Malang. Karena itu pihaknya tidak hanya membuka kelas bagi mahasiswa UMM, tapi juga untuk mahasiswa kampus lain, bahkan menggaet berbagai kalangan yang ada di masyarakat, utamanya mereka yang memiliki ketertarikan di bidang terkait.
“Peluang kerja di bidang welding inspection sangat bagus, karena banyak dunia industri yang membutuhkan tenaga ahli di bidang tersebut. Selain itu, dibanding pelatihan lain di Jawa Timur, program CoE welding inspection UMM ini memiliki banyak spesifikasi metode pengujian baja karena melibatkan banyak iduka di dalamnya,” kata dosen asal Solo tersebut.
Iis berharap program ini kedepan tidak hanya memberi keterampilan dan mendekatkan para mahasiswa dengan dunia kerja saja, tetapi juga mampu meningkatkan keterserapan tenaga kerja di bidang welding inspection. “Saya juga sangat ingin kelas ini bisa berkembang serta menjadi lembaga sertifikasi welding inspection sendiri. Melahirkan lulusan-lulusan berkompeten dan siap menjadi pribadi mandiri,” harapnya. (div/mat)