Tanam 10 Ribu Terumbu Karang, Populasi Ikan di Watudodol Meningkat
2 min readBANYUWANGI, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Di perairan Selat Bali, tepatnya di utara Watudodol, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, populasi biota laut mengalami perkembangan signifikan. Karena di areal perairan tersebut sudah tertanam sedikitnya 10 ribu terumbu karang berbagai spesies.

ABDUL Aziz, warga setempat, saat ditemui di rest area wisata Grand Watudodol (GWD), Minggu (24/07/2022) siang, mengungkapkan, di GWD ini sudah terbentuk sebanyak 4 (empat) kelompok masyarakat. Seperti pokdarwis, pokdakan, pokmaswas, dan pokmas.
Kelompok yang telah terbentuk ini terus mengalami perkembangan, sesuai bidangnya masing – masing. “Saat ini, pasca terumbu karang ditanam dan dibudidayakan, selain ikannya meningkat, ekosistem di sekitar pantai pun tetap terjaga,” ujarnya.

Di sisi lain, masih kata Aziz, untuk mewujudkan pelestarian laut, bersama dengan kelompok masyarakat dan sejumlah pemuda, pihaknya melakukan sosialisasi hingga membentuk Banyuwangi Coral Rescue (BCR).
“No Coral No Fish. Maknanya, tidak ada karang tidak ada ikan. Hal itu terbukti bahwa selama ada karang, ikan terus ada. Karena karang di laut merupakan tempat bersarang dan berkembangbiaknya ikan. Kami komitmen akan terus melestarikan populasi di perairan laut, khususnya di sepanjang wilayah utara GWD,” jelas Aziz.
Aziz menambahkan, dengan semakin banyaknya ikan di perairan Selat Bali, setidaknya nelayan tidak akan kesulitan mencari ikan. Apalagi rata – rata mata pencaharian masyarakat di Desa Bangsring hingga wilayah Kecamatan Wongsorejo, mayoritas sebagai nelayan. “Tertanamnya terumbu karang di perairan Selat Bali ini secara tidak langsung meminimalisir terjadinya pengeboman ikan,” imbuhnya.
Selain itu, di perairan Bali ini ada zona konservasi dan zona tangkap. “Zona tangkap merupakan tempat sejumlah nelayan untuk mencari ikan. Sedangkan di zona konservasi, siapa pun dilarang mencari ikan. Zona ini akan terus dikembangkan penanaman terumbu untuk melestarikan ekosistem biota laut,” jelasnya. (tyo/mat)