1 Juli 2025

`

Sejumlah Pemain Sepak Bola Nasional Kuliah di IBU

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Sejumlah pemain sepak bola nasional, memilih kuliah di IKIP Budi Utomo (IBU) Malang, Jawa Timur. Bahkan mereka mengawali dalam penerimaan mahasiswa baru dan menjadi pionir penerimaan maba di tengah pandemi COVID-19.

 

BEBERAPA pemain sepak bola itu di antaranya, Jericho Cristantoko (Persijap Jepara), Iman Budi Hernandi (Persis Solo), serta beberapa nama lainnya. Mereka tercatat dalam Go To Samba 2020 (Sambut Mahasiswa Baru) 2020 Episode 1 di halaman Kampus C di Jl Citandui, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Kamis (16/07/2020).

“Karena bagus untuk masa depan atlet, saya direkom kuliah di sini. Saya ambil jurusan PJKR (Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi) olahraga. Mumpung sepak bola ada libur panjang, saya memutuskan untuk kuliah,” terang Jericho, di sela- sela penyambutan maba.

Rektor IBU, Dr. H. Nurcholis Sunuyeko, MSi, serta para pemain bola nasional, Jericho, Iman, dan beberapa temannya di kampus IBU.

Pria asal Desa Gampingan, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang ini, mengawali karirnya di Akademi Arema tahun 2007. Setelah lulus SMP, pindah ke SMA Atlet Ragunan, Jakarta. Selanjutnya ikut TC Timnas di Uruguay, kemudian ke Belgia. Kemudian ke Arema dan Tim Liga 2 di Batam, dilanjutkan di Kaltim Putra, kemudian Sriwijaya FC dan saat ini bermain untuk Persijap Jepara.

“Semoga bisa mengambil ilmu dalam perkuliahan. Nantinya, setelah pensiun dari sepak bola bisa jadi guru olahraga,” lanjut Jericho.

Pemain lain, Iman Budi Hernandi (Persis Solo) yang  asal Karangploso, Kabupaten Makang ini bangga bisa kuliah di IBU. Ia sempat berpikir, apakah di masa seperti ini bisa masuk kuliah? Ternyata IBU bisa menerima mahasiswa.

“Sebenarnya saya ingin kuliah dengan tatap muka langsung. Namun karena kondisi saya memilih perkuliahan secara daring. IBU adalah kampus rujukan para atlet. Banyak senior kami yang lulusan IBU,” terang Iman.

Sementara itu, Rektor IBU, Dr. H Nurcholis Sunuyeko, MSi menerangkan, mahasiswa baru harus segera diperhatikan, mengingat kondisi COVID-19. “Kita gunakan dengan sistem bergilir hingga September 2020. Penerimaan mahasiswa tidak boleh lebih dari 50 orang di episode I. Waktunya juga dibatasi 1 jam 30 menit. Dilakukan di tempat terbuka,” terang Nurcholis.

Ia berharap, mahasiwa sudah bisa menjalankan perkuliahan. Dosen mensurvai mahasiswa yang ingin kuliah tatap muka dan siapa yang secara daring. Hasilnya, banyak yang menghindari tatap muka. Di sela-sela kuliah, akan diberikan orentasi tentang IKIP Budi Utomo serta menjalankan proses akademik dengan standart pendidikan tinggi nasional. (ide/mat)