15 Desember 2024

`

BPS Mencatat, Ekonomi Kabupaten Malang Tumbuh 5%

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Ekonomi Kabupaten Malang, Jawa Timur, tahun 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 5,00 persen dibanding tahun 2022. Pertumbuhan terjadi pada semua lapangan usaha. Yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah transportasi dan pergudangan sebesar 13,97 persen.

 

HAL INI disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang, Erny Fatma Setyoharini, melalui pers rilis yang diterima redaksi tabloidjawatimur.com, Kamis (29/02/2024) siang setelah merilis angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2023, Rabu (28/02/2024). Angka PDRB 2023 dirilis pada Berita Resmi Statitik PDRB 2023 yang diupload di website resmi BPS Kabupaten Malang, malangkab.bps.go,.id.

Kepala BPS Kabupaten Malang, Erny Fatma Setyoharini.

“Ekonomi Kabupaten Malang, tahun 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 5,00 persen dibanding tahun 2022. Pertumbuhan terjadi pada semua lapangan usaha. Yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah transportasi dan pergudangan sebesar 13,97 persen. Diikuti jasa lainnya sebesar 9,59 persen, jasa perusahaan sebesar 9,15 persen, serta penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 8,70 persen. Sementara itu, beberapa lapangan usaha lainnya masih tumbuh di bawah 8 persen,” jelasnya.

Erny Fatma Setyoharini menambahkan, struktur perekonomian Kabupaten Malang tahun 2023 masih didominasi lapangan usaha industri pengolahan sebesar 32,41 persen, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 19,38 persen; pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 14,60 persen; konstruksi sebesar 12,63 persen, serta informasi dan komunikasi sebesar 4,33 persen. “Peranan lima lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Kabupaten Malang mencapai 83,35 persen,” tegasnya.

Menurut Kepala BPS, jika dibandingkan tahun 2022, pertumbuhan Kabupaten Malang sedikit mengalami pelambatan, sebesar 0.13%. Hal tersebut dikarenakan 4 dari 5 sektor terbesar penyumbang PDRB di Kabupaten Malang, yaitu pertanian, perdagangan besar, konstruksi, serta infomasi dan komunikasi mengalami pelambatan pertumbuhan, menyisakan konstruksi yang mengalami percepatan pertumbuhan.
“Pada sektor pertanian, fenomena El Nino sangat mempengaruhi pertumbuhannya. Tercatat pertumbuhan ekonomi pada sektor pertanian melambat dari 3.39% menjadi 2.63%,” katanya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang, Erny Fatma Setyoharini, menjelaskan, PDRB merupakan indikator ekonomi yang mengandung berbagai instrumen ekonomi dan menggambarkan keadaan makro ekonomi suatu daerah melalui tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita.

Produk Domestik Bruto (PDB) memiliki beberapa kegunaan. Di antaranya, untuk mengukur perkembangan ekonomi pada suatu negara, mengetahui struktur perekonomian suatu negara, dan digunakan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah. (iko/mat)