5 Juli 2025

`

Ratusan Ribu Petugas Gabungan Amankan Idul Fitri

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Pemerintah menyiapkan ratusan ribu personil untuk mengamankan perayaan Hari Raya idul Fitri 1443 H/2022 M. Mereka disebar di 101.700 obyek di seluruh Indonesia. Mulai masjid, tempat wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, stasiun KA, dan bandara. 

 

Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, membacakan amanat Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2022, di halaman Balaikota Malang, Jawa Timur, Jumat (22/04/2022) pagi.

 

HAL INI disampaikan Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, saat memimpin  Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2022,  di halaman Balaikota Malang,  Jawa Timur, Jumat (22/04/2022) pagi. “Hal ini sebagai wujud sinergi Polri dengan instansi terkait untuk menjamin masyarakat aman dan sehat dalam perayaan Idul Fitri 1443 H/2022,” katanya.

Ratusan ribu petugas gabungan mengamankan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1433 H/2022 M.

Saat membacakan  amanat Kapolri,  Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si,  Sofyan Edi Jarwoko, menjelaskan, pemerintah telah menetapkan libur nasional Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022 M. “Operasi Ketupat 2022 dilaksanakan selama 12 hari. Mulai  28 April 2022 sampai 9 Mei 2022. Fokus pengamanan di 101.700 obyek di seluruh Indonesia. Baik masjid, tempat wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, stasiun KA, dan bandara,” katanya.

Untuk itu, masih kata politisi Partai Golkar ini, operasi ini  melibatkan 144.392 personel pengamanan gabungan. Di antaranya, 87.880 personel Polri, 13.287 personel TNI, serta 43.225 personel yang berasal dari instansi terkait. Mulai Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka, Pemadam Kebakaran, Linmas, Senkom,  dan instansi lainnya.  Kekuatan personel tersebut akan ditempatkan di 1.710 Pos Pengamanan,  734 Pos Pelayanan,  serta 258 Pos Terpadu.

Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, menerangkan,  berbeda dengan Idul Fitri tahun lalu. Pada  tahun ini pemerintah memberikan kelonggaran masyarakat untuk merayakannya. Kegiatan mudik tidak dilarang dan tidak dilakukan penyekatan di jalur lintasan masyarakat yang melakukan perjalanan mudik.

“Namun perlu ditegaskan bahwa pandemi belum sepenuhnya selesai. Semua harus selalu waspada. Mobilitas masyarakat yang tinggi rawan terjadinya transmisi COVID 19. Karena itu diperlukan langkah sinergis agar masyarakat aman dan sehat merayakan rangkaian Idul Fitri,” himbaunya.

Kelonggaran yang diberikan harus disikapi dengan menjaga diri  agar penyebaran COVID 19 tidak mengalami peningkatan. Karena itu langkah kedisiplinan masyarakat harus tetap dilakukan, termasuk mendorong pengelola tempat wisata untuk memastikan aplikasi Peduli Lindungi terpasang.

“Jika ada pengunjung belum divaksin, langsung diarahkan ke gerai vaksin. terdekat. Apabila terdapat pengunjung yang masuk kategori hitam, siapkan ruang isolasi sementara sebelum mendapatkan penanganan lebih lanjut,” terangnya.   (aji/mat)