Petani Banyuwangi Olah Markisa Jadi Sirup
1 min read
BANYUWANGI, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Pasca berakhirnya masa pandemi COVID-19, sejumlah anggota Kelompok Masyarakat (Pokmas) Pembudidaya Rempah dan Herbal Organik Lingkungan Kebonsari, Dusun Kejoyo, Desa Tambong, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kembali berwirausaha. Mereka membuat minuman olahan buah segar markisa.
SEPERTI yang disampaikan Ahmad Muniri (44), anggota poktan, buah markisa sangat besar manfaatnya, mudah tumbuh tanpa perawatan khusus. Selain itu, buah markisa bisa diseduh secara langsung, dijadikan minuman segar dan hangat.

“Saya bisa melakukan penanaman ini saat mengikuti studi tiru penanaman rempah di Sentra Glenmore, sekitar 6 bulan yang lalu, bersama lembaga konservasi. Akhirnya saya tertarik. Saat ini saya kembangkan di pekarangan rumah,” ungkapnya, Sabtu (23/07/2022) siang.
Ahmad Muniri menambahkan, usia tanam bisa lebih dari 3 tahun. Sedangkan bibit markisa, baru bisa berbuah di usia tanam rata- rata 5 sampai 6 bulan. “Diperkirakan 3 bulan ke depan saya sudah bisa mulai proses pembuatan sirup. Komposisinya, gula dan kayu manis. Perbotolnya bisa dijual dengan harga Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu. Semoga rintisan ini bisa menjadikan percontohan yang nantinya bisa terus dikembangkan masyarakat,” harapnya. (tyo/mat)