Penerimaan Maba di UB, Panitia Jamin Tak Ada Perundungan
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sebanyak 500 mahasiswa baru Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) secara langsung di kampus setempat, Selasa (16/08/2022) pagi hingga Minggu (21/08/2022). Sedangkan sisanya, sebanyak 15.179 mahasiswa, mengikuti secara daring.

REKTOR Prof. Widodo, S.Si, M.Si, Ph.D, Med.Sc, menjelaskan, selama berada di UB, mereka akan dibimbing para dosen yang terdidik di bidangnya. Harapannya, mahasiswa akan lulus dengan kemampuan dan keahlian ilmiah, sikap, dan integritas terampil serta terpuji. Tidak saja sebagai job seeker (pencari kerja), tapi juga sebagai job creator (pencipta pekerjaan).
Pada saat upacara, peserta disambut rektor, wakil rektor dan jajaran dekan. Setelah itu ada pidato dari Presiden Mahasiswa Eksekutif Mahasiswa, dan persembahan dari panitia Raja Brawijaya. Lalu rektor mengangkat keris sebagai simbol pembukaan kegiatan Raja Brawijaya 2022.
Koordinator Ormawa, dr. Eriko Prawestiningtyas, Sp.F, menjelaskan, prosesi penerimaan mahasiswa baru hanya berlangsung sampai jam 11.00 WIB. Sedangkan hari kedua dan ketiga dilakukan secara blended dan dibagi empat sesi. Tiap sesi diikuti secara luring oleh 750 maba di Gedung Samantha Krida. Sedangkan sisanya mengikuti daring melalui Google Meet dan Zoom.

“Mahasiswa yang telah selesai sesinya tidak berkewajiban untuk tetap di UB. Mereka bisa mengikuti sesi selanjutnya secara daring,” katanya.
Eriko menambahkan, untuk mendukung terselenggaranya PKKMB secara daring, panitia telah menyiapkan 144 operator. Operator ini bukan hanya bertanggung jawab secara teknis, tapi juga menjadi pengawas PKKMB secara daring.
”Untuk panitia operator yang mengawasi kegiatan maba secara daring akan ada bimtek (bimbingan teknis). Salah satu materinya dari Unit Konseling dan Pencegahan Kekerasan Seksual, “ katanya.
Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran ini menambahkan, kepada panitia mahasiswa yang diwakili unsur EM dan DPM, tidak ada mobilisasi mahasiswa menuju gerbang luar. Cukup diarahkan keluar gedung acara. Selain itu juga tidak diperkenankan melakukan mobilisasi mahasiswa berdasarkan fakultas sebelum memasuki lapangan.
Ordik dan Ormawa Fakultas selama dua hari diisi materi kehidupan berbangsa, bernegara, dan pembinaan kesadaran bela negara, sistem pendidikan tinggi di Indonesia, perguruan tinggi di era revolusi industri 4.0 dan kehidupan kampus pada masa pandemi; kesadaran lingkungan hidup, manajemen risiko, dan kampus sehat, dan sebagainya.
Sementara itu, Presiden Mahasiswa UB, Nurcholis Mahendra, berharap maba bisa mengikuti PKKMB dengan baik sebagai gerbang awal untuk mengenal UB, organisasi kampus, pertemanan, dan perbedaan budaya.
Ia menjamin dalam pelaksanaan PKKMB tidak ada perundungan yang dilakukan panitia. Hal tersebut sudah tertuang dalam Peraturan Rektor Nomer 63 tahun 2022 tentang PKKMB tahun akademik 2022/2023. “Kita tidak akan melakukan pembentakan untuk mobilisasi mahasiswa. Panitia memberlakukan peserta dengan humanis,” katanya. (div/mat)