1 Juli 2025

`

Menko PMK: Capaian Vaksinasi di Kabupaten Malang Masih Rendah

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur,  masih rendah, sekitar 52 persen. Hal ini mengacu laporan KPC PEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Percepatan Ekonomi Nasional) nasional.

 

Bupati Malang HM Sanusi mendampingi Menko PMK Muhadjir Effendy meninjau pelaksanaan vaksinasi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

 

HAL INI disampaikannya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Balai Desa Kemulan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Minggu (10/08/2021). “Berdasarkan laporan KPC PEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Percepatan Ekonomi Nasional) di tingkat nasional, Kabupaten Malang ini vaksinasinya masih rendah. Masih sekitar 52 persen lebih sedikit,” ujarnya.

Bupati Malang HM Sanusi mendampingi Menko PMK Muhadjir Effendy berdialog dengan petugas vaksinasi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Merujuk data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, per 8 Oktober 2021, capaian vaksinasi baru sebesar 52.77 persen atau 1.096.846 dosis vaksin yang disuntikkan. Jumlah itu baru setengah dari target vaksinasi di Kabupaten Malang yang ditetapkan KPC PEN, yakni 2.078.406 dosis vaksin.

Dalam peninjauan itu, Menko PMK didampingi Bupati Malang HM Sanusi dan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto.

Menko PMK mengucapkan rasa terima kasih kepada mereka yang hadir untuk divaksin. Dia juga meminta  masyarakat yang telah divaksin untuk mengingatkan dan mengajak mereka yang belum vaksin untuk segera vaksin. “Saya pertama mengucapkan terima kasih atas kehadiran bapak ibu  mengikuti vaksinasi di sini. Tetapi saya mohon mengajak tetangga, saudara,  kerabat dekat, yang belum vaksin untuk ramai-ramai ikut vaksin,” puntanya.

Muhadjir menerangkan, virus COVID-19 akan sangat berbahaya bagi mereka yang belum divaksin, khususnya  bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid yang tidak bisa mendapatkan vaksin. “Yang paling rentan terhadap COVID-19 adalah mereka yang menderita komorbid. Yang punya penyakit yang jadi bancakannya (hidangan) virus covid. Jadi orang yang punya penyakit tertentu jadi sasarannya covid,” tuturnya.

Menko PMK Muhadjir Effendy memeriksakan tensi darah saay meninjau vaksinasi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Beberapa penyakit penyerta yang menjadi santapan COVID, sebut Menko PMK, adalah hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes, penyakit pernapasan, dan penyakit ginjal. Dia berpesan kepada masyarakat yang memiliki penyakit penyerta yang sulit disembuhkan untuk terus memperketat protokol kesehatan demi menjaga keselamatannya.

“Kalau tidak bisa divaksin, misalnya yang diabtes, tolong betul-betul menjaga diri, memakai masker, cuci tangan, dan maskernya kalau perlu didobel,” katanya.

Sementara, untuk penyakit penyerta yang masih bisa disembuhkan, seperti hipertensi, dia meminta untuk bisa diobati dengan baik sampai tekanan darahnya normal dan dapat menerima vaksin.

Menko PMK meminta kepada masyarakat yang sehat dan tidak memiliki penyakit komorbid agar segera divaksin. Menurutnya, selain melindungi diri sendiri, vaksin juga akan sangat melindungi mereka yang tidak bisa menerima vaksin.

“Untuk yang tidak komorbid itu harus sgera divaksin. Karena kalau dia kena COVID memang mungkin dia selamat, tapi yang berbahaya itu kalau ada saudaranya yang komorbid itu ketularan. Itu yang berbahaya,” pinta Muhadjir

Sebagai informasi, Beberapa lokasi vaksinasi yang ditinjau Menko PMK di Kabupaten Malang yakni di SDN 03 dan SDN 04 Kecamatan Tumpang, dan di Balai Desa Kemulan, Kecamatan Turen. (iko/mat)