Mau Jadi Bangsa Beradab, Ikutilah Budaya
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Ketua DPD/DPC Legium Veteran Republik Indonesia (LVRI) Jawa Timur, Brigjend (Purn), Ismadi, MBA, M.Si, menegaskan, untuk menjadi orang dan bangsa beradab, harus mengikuti budaya.

HAL INI ia sampaikan saat menghadiri syukuran Hari Veteran Nasional (Harvetnas) di Gedung Dharma Sabha Pepabri, Jalan Panglima Sudirman, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (12/08/2022) pagi.
“Kita kan mempunyai budaya sendiri. Menghargai satu sama lain. Yang muda menghargai yang tua. Dan biasanya ramah. Tapi anak- anak jaman sekarang, ya seperti itu. Ini yang perlu terus dilakukan agar anak- anak muda tetap mempunyai rasa kesetiakawanan,” kata Brigjen (Purn) Ismadi di hadapan para veteran dan Wali Kota Malang, H. Sutiaji.

Ismadi menyampaikan terima kasih kepada para veteran. Kalau pada zaman dahulu perjuangan bersifat fisik. Saat ini adalah perjuangan mengisi kemerdekaan. “Tetap jaga semangat dan perjuangan sampai akhir. Motonya, Karyadama. Artinya, berjuang terus-menerus secara jujur dan bakti yang ikhlas,” tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji, menyampaikan selamat kepada belasan veteran yang mendapatkan penganugerahan Bintang Veteran Rai saat syukuran Hari Veteran Nasional (Harvetnas) di Gedung Dharma Sabha Pepabri, Jalan Panglima Sudirman, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (12/08/2022) pagi.
Menurutnya, saat ini para veteran sedang mendapatkan penganugerahan dari manusia. Wali kota pun mendoakan, semoga kelak para Legium Veteran Republik Indonesia (LVRI) ini mendapatkan bintang kehormatan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Saat ini para Legium Veteran masih mendapatkan bintang kehormatan dari manusia. Semoga kelak juga mendapat kehormatan dari Tuhan YME. Tentunya tidak lepas dari jasa- jasa dan pengorbanan saat perjuangan,” terang Wali Kota Malang, Drs H. Sutiaji, saat memberikan sambutan.
Ia berpesan agar para veteran tetap pegang teguh nilai- nilai juang 45. Apalagi saat ini terjadi degradasi. Kurang menghormati orang yang lebih tua. Kurang menghargai jasa- jasa para pendahulu. Bahkan, gampang menyalahkan orang lain, termasuk orang terdahulu.
“Padahal, kita yang ada ada saat ini, berawal dari perjuangan para pejuang. Berawal dari sebuah visi dan keinginan dari berbagai kelompok, namun satu tujuan. Karena itu tetap pegang nilai-nilai juang 45 dan pegang teguh kebhinnekaan dan digaungkan kepada para anak cucu,” lanjutnya. (aji/mat)