Ketua DMI : Masjid Jangan Dijadikan Ajang Kampanye
1 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Malang, Jawa Timur, Kasuwi Syaiban, mengimbau semua takmir agar masjid tidak dijadikan sarana kampanye oleh para politisi, dan tetap menjaga masjid sebagai tempat ibadah dan silahturahmi.

SEBAB, menurut Ketua DMI Kota Malang, masjid bukan tempat kampanye dan memang dilarang. Karena, selain akan berdampak tidak baik, nantinya yang berkampanye di masjid juga akan mendapatkan sanksi oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

“Sejauh ini memang belum ada laporan terkait hal tersebut. Meski demikian, semua takmir masjid agar selalu waspada. Dengan dalih apapun, jangan sampai ada unsur politik di dalam masjid,” pesannya.
Kasuwi menambahkan, pihaknya akan terus memberikan edukasi dan sosialiasi kepada para takmir masjid. Terlebih, jumlah masjid yang ada di Kota Malang saat ini hampir mencapai seribu.
“Kami selalu ada sosialisasi terkait larangan politik masuk masjid, dan sosialisasi berbagai program DMI ke ranting-ranting secara bertahap. Selain itu juga kita manfaatkan momen-momen tertentu, seperti saat khotbah jumat untuk menyampaikan kepada masyarakat secara langsung, termasuk kaitannya Idul Adha,” jelas Kasuwi.
Tak hanya itu, pihaknya juga telah membuat grup untuk memudahkan komunikasi bersama-sama. Apabila nantinya ditemukan aktivitas yang mencurigakan, bisa segera terdeteksi dan ditindaklanjuti.
Saat disinggung mengenai adanya kemungkinan pengurus atau takmir masjid yang terjun ke dunia politik, pihaknya menekankan agar mereka tidak membawa misi partai politiknya ke dalam masjid, apalagi sampai mempengaruhi para jamaah masjid. (div/mat)