2 Juli 2025

`

DPR RI – Kemenparekraf Bangkitkan Potensi UMKM

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Kunjungan wisatawan ke Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu) sebelum pandemi COVID-19 sebanyak 20,4 juta  pada 2019. Namun jumlah kunjungan menurun 5,2 juta ketika pandemi tahun 2020.

 

Sejumlah pelaku UMKM mengikuti Bimtek Transformasi Digital Industri Parekraf Dalam Memulihkan Ekonomi Pasca Pandemic Covid-19, Minggu (17/04/2022) di Malang.

 

AKIBATNYA sangat luas. Salah satunya,  produk  Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) turun dratis. Bahkan tak sedikit pengusaha yang mengurangi tenaga kerja.

Hal ini disampaikan  anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan,  Dr. Ahmad Basarah, SH, MH, saat  membuka  Bimtek Transformasi Digital Industri Parekraf Dalam Memulihkan Ekonomi Pasca Pandemic Covid-19, Minggu (17/04/2022) di Malang.

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Dr. Ahmad Basarah, SH, MH, membuka Bimtek Transformasi Digital Industri Parekraf Dalam Memulihkan Ekonomi Pasca Pandemic Covid-19, Minggu (17/04/2022) di Malang.

Kegiatan yang terselenggara kerjasama  DPR RI dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ini diikuti sejumlah pelaku UMKM di Malang Raya.

“Kunjungan wisatawan ke  Malang Raya sebelum  pandemi sebanyak 20,4 juta. Memasuki awal pandemi tahun 2020, angka kunjungan wisatawan mengalami penurunan drastis sebanyak 5,2 juta. Artinya,  terdapat penurunan wisatawan yang sangat drastis, sehingga berdampak pada daya beli wisatawan terhadap produk usaha mikro kecil menengah (UMKM). Akibatnya tenaga kerja di sektor pariwisata kehilangan pendapatan,” katanya.

Basarah menjelaskan, sebagai legislator dari Dapil Malang Raya, pihaknya memiliki kewajiban merespon dan merealisasikan segala pendapat, keluhan, dan aspirasi masyarakat,  terutama yang berkaitan dengan tupoksinya di Komisi X DPR RI.

“Kegiatan ini dihadiri 60 peserta pelaku ekonomi kreatif yang di masa pandemi pasti terdampak. Tujuan bimtek ini untuk membangkitkan ekonomi seperti sedia kala,” jelas Ahmad Basarah.

Terlebih selama masa pandemi, dia mengaku mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat terkait  penurunan pendapatan dari para pelaku usaha pariwisata. Berbagai sektor yang dimaksud seperti UMKM, hotel, restoran, maupun retail mengalami penurunan pendapatan.

Ketua DPP PDI Perjuangan tersebut memaparkan, di tengah kondisi pandemi COVID-19,  pelaku usaha wajib melakukan berbagai inovasi dan adaptasi terkait penggunaan media sosial. Setidaknya terdapat tiga faktor utama yang mewajibkan pelaku usaha UMKM  beradaptasi dengan teknologi digital.

Pertama,  terkait potensi ekonomi digital melalui transaksi E-Commerce. Kedua, perkembangan teknologi informasi yang mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Ketiga,  perubahan kecenderungan masyarakat bertransaksi melalui internet.

“Dari ketiga faktor tersebut, transformasi digital merupakan opsi yang harus dipertimbangkan untuk meningkatkan pendapatan pelaku UMKM. Bermacam perusahaan E-Commerce,  baik dari dalam maupun luar negeri,  mulai tumbuh dan meramaikan persaingan di pasar Indonesia,” jelas Basarah.

Pengetahuan dalam hal digitalisasi harus segera ditransformasikan kepada pelaku UMKM. Dari sisi pelaku  UMKM juga harus segera merespon dan beradaptasi dengan teknologi yang ada. Sehingga potensi teknologi informasi dan komunikasi yang saat ini terus berkembang dapat dimanfaatkan dan ditangkap secara baik oleh pelaku usaha. (mat)