30 Juni 2025

`

Diserang COVID-19, Harga Sapi Kurban Anjlok

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Hari Raya Idul Adha 1441 hijriah kurang dua pekan lagi, jatuh pada Jumat (31/07/2020). Namun pengunjung pasar hewan di Desa Dengkol, Kecamatan Singosari dan pasar tradisional Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (19/07/2020) tampak sepi. Bahkan, akibat penyebaran Virus Corona Disease 2019 (COVID-19), harga sapi anjlok.

 

 

Harga sapi potong turun drastis.

MENURUT Pengelola Pasar Hewan Singosari, Adhi Prasetyo, saat COVID seperti sekarang, harga sapi limosin turun, dari  Rp 30 juta per ekor menjadi  Rp 27 juta.  “Pasarnya sepi mas. Apalagi Malang Raya habis diterapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Bahkan khusus Singosari, sekarang sedang diberlakukan PSBB lokal. Akibatnya, harga sapi potong turun. Biasanya Rp 20 juta,  sekarang hanya Rp 16 juta. Padahal tahun kemarin, saat musim kurban,  bisa sampai Rp 25 juta,” terangnya, Minggu (19/07/2020) siang.

Kondisi serupa juga dialami pedagang di pasar tradisional Singosari yang masuk wilayah Kelurahan Pagentan, Kecamatan Singosari.  Di pasar yang berada persis di jalur poros Surabaya – Malang ini,  kondisinya juga sepi.

Mushaka, pedagang sayur asal Dusun Biru, Desa Gunungrejo, Kecamatan Singoari, mengatakan, saat ini memang sedang sulit.  Bila dalam kondisi normal dia bisa menghasilkan pendapatan bersih Rp 150.000 hingga Rp 250.000 per hari. Sekarang dapat Rp 100.000 per hari saja sudah  bagus. “Dapat Rp 100.000 sudah bagus. Sudah bersyukur,” katanya.

Pedagang sayuran di Pasar Singosari, Kabupaten Malang ada yang pakai masker.

Hal serupa juga diungkapkan Sunani, pedagang sayur asal Kecamatan Karangploso. “Bahasanya, sekarang ini semua serba sulit. Pendapatan berkurang drastis. Ini bulan-bulan sulit. Biasanya pendapatan bersih  Rp 150.000 hingga Rp 250.000 per hari,” ujarnya.

Sementara itu, terkait pelaksanaan  physical distancing di pasar hewan dan pasar tradisional, sepertinya sulit diterapkan.  Menurut petugas Pasar Hewan Singosari, Ahmad Rozak, pedagang menggunakan masker hanya sebatas formalitas. “Padahal peraturan sudah disosialisasikan, mulai wajib pakai masker, dan disediakan tempat cuci tangan. Bahkan banyak pamflet dipasang,” katanya.  (div/mat)