134.000 Batang Rokok Diamankan, Sopir Kabur
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sebanyak 6.700 bungkus (134.000 batang) rokok ilegal jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM) merk SA dan SB, tanpa dilekati pita cukai, berikut mobil yang dipakai mengangkut, berhasil diamankan petugas Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Cukai Malang (Bea Cukai), Sabtu (08/02/2025) siang di wilayah Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

NAMUN sayang, sopir yang mengangkut rokok illegal berhasil kabur meski sudah dikejar petugas dan warga setempat.
Gunawan Tri Wibowo, Kepala KPPBC Tipe Madya Cukai Malang, melalui pers rilis yang diterima redaksi tabloidjawatimur.com, Selasa (12/02/2025) sore, menjelaskan, pada Sabtu (08/02/2025), Bea Cukai Malang mendapatkan informasi pengiriman rokok ilegal menggunakan mobil barang warna abu-abu.
“Berdasarkan informasi tersebut, Tim Bea Cukai Malang menindaklanjuti dengan melakukan patroli darat pada jalur distribusi rokok ilegal. Tim melakukan penyusuran wilayah Kepanjen sampai ke arah Blitar. Hasilnya, ditemukan sarana pengangkut yang dimaksud di daerah Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Lalu dilakukan pengejaran tanpa putus dan dilakukan penghentian dan pemeriksaan kendaraan di jalan kembar, Selorejo, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar,” jelasnya.
Pada saat proses penindakan, sopir melarikan diri dan meninggalkan sarana pengangkut dan barang bawaannya. “Sopir berhasil lolos, padahal telah dilakukan pengejaran oleh Tim Bea Cukai Malang bersama warga,” katanya.
Selanjutnya tim melakukan pemeriksaan pada sarana pengangkut tersebut dan didapati mengangkut rokok ilegal jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM) tanpa dilekati pita cukai, merk SA dan SB, sebanyak 6.700 bungkus (134.000 batang). “Tim membawa sarana pengangkut dan barang ke KPPBC TMC Malang untuk dilakukan proses lebih lanjut. Operasi ini berhasil mengamankan 134.000 batang rokok ilegal dengan perkiraan nilai barang sebesar Rp 198.990.000 dan potensi kerugian negara mencapai Rp 99.964.000,” kata Gunawan. (bri/mat)