26 April 2024

`

Ini Pesan Presiden Jokowi saat Dies Natalis Universitas Brawijaya

3 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Presiden Joko Widodo kembali berpesan agar pendidikan tinggi harus membangun karakter generasi muda dengan jiwa kebangsaan yang kokoh, memegang teguh Pancasila, menghargai kebhinekaan dalam persaudaraan dan persatuan, berintegritas tinggi, anti korupsi, penuh toleransi dan menghargai demokrasi.

 

Presiden RI, Joko Widodo memberikan sambutan pada Dies Natalis Universitas Brawijaya ke-56 tahun, Selasa (05/01/2021) melalui zoom virtual.

 

PESAN ini ia sampaikan saat pidato memperingati dies natalis ke-56 tahun Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, Selasa (05/01/2021) siang.

Presiden RI, Joko Widodo memberikan sambutan pada Dies Natalis Universitas Brawijaya ke-56 tahun, Selasa (05/01/2021) melalui zoom virtual.

“Saya ulang pesan saya, dan ini pesan yang terus-menerus saya sampaikan. Pendidikan tinggi harus membangun karakter generasi muda dengan jiwa kebangsaan yang kokoh, memegang teguh Pancasila, menghargai kebhinekaan dalam persaudaraan dan persatuan, berintegritas tinggi, anti korupsi, penuh toleransi, dan menghargai demokrasi. Saya yakin UB mampu memberikan kontribusi besar bagi Indonesia maju yang kita cita-citakan,” katanya.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi juga menjelaskan, tahun 2020 yangg penuh kesulitan, penuh tantangan, telah dilewati. “Tahun 2020 telah memberikan banyak pelajaran, menginspirasi kita dalam membuat terobosan dan inovasi, memaksa kita bekerja melampaui batasan, dan membuktikan bahwa kita mampu,  dan kita bisa,” jelasnya.

Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani A.R., M.S.

“Sedangkan tahun 2021 adalah tahun yang penuh harapan. Kita semua berupaya keras agar permasalahan kesehatan bisa kita tangani dengan cepat, dan vaksinasi akan segera dilakukan. Tapi kita semua harus tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin. Kehidupan perekonomian sudah mulai sedikit bangkit, dan akan terus bangkit, bahkan  lebih baik. Ini ditandai dengan semakin banyaknya investasi di awal tahun 2021. Ini yang akan meningkatkan perekonomian dan akan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya, serta membawa kemajuan perekonomian Indonesia di tengah persaingan global yang sangat ketat,” terang Jokowi.

Namun demikian semua peluang tersebut membutuhkan kesiapan di berbagai bidang. Terutama dalam pengembangan talenta unggul Indonesia yang berkarakter kebangsaan, yang kuat, selalu inovatif, kompetitif, dan mampu memenangkannya.

“Kompetisi dunia yang penuh dengan disrupsi dan ketidakpastian. Indonesia menunggu IPTEK unggul produk UB untuk membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Saya memperoleh laporan bahwa selama pandemi COVID-19, total paten yang diajukan oleh para inventor UB sebanyak 132 paten, tertinggi di Indonesia dalam kategori universitas. Namun saya berharap kita tidak berhenti pada jumlah paten, dan harus dilanjutkan dengan jalinan kerjasama untuk memperkuat hilirisasi hasil-hasil riset dan inovasi itu melalui kolaborasi antara universitas dengan dunia industri untuk kemajuan bangsa,” harapnya.

Presiden yakin,  pendidikan tinggi adalah organisasi yang paling sempurna sebagai rujukan reformasi. Inovasi adalah kata kunci. “Oleh sebab itu,  jangan lagi terjebak dalam rutinitas. Cara-cara baru harus kita kembangkan. Keinginan mahasiswa dan dosen untuk berinovasi harus terus ditumbuhkan. Kreasi-kreasi baru harus difasilitasi dan dikembangkan,” jelasnya.

Oleh karena itu, pendidikan harus dilakukan dengan cara-cara baru. “Mahasiswa harus difasilitasi agar bisa belajar kepada siapa saja. Belajar kepada pelaku industri, bisa. Belajar kepada wirausahawan, silakan. Belajar kepada praktisi pemerintahan, baik. Dan belajar kepada pelaku-pelaku lapangan lainnya,” ujarnya

Kerjasama dengan para praktisi ini, menurut Jokowi, bukan hanya untuk memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa. Tetapi juga bisa bekerjasama untuk penelitian dan pengembangan teknologi. Untuk research and development di dunia industri,  sekaligus pengembangan ilmu-ilmu murni.

Sementara itu, Dies Natalis  ke 56 tahun Universitas Brawijaya (UB), Selasa (05/01/2021), dihadiri juga  oleh Ketua Mahkamah Konstitusi RI Anwar Usman. Dies Natalis yang mengambil tema k “Tangguh Bereputasi Membangun Negeri” itu dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Brawijaya,  Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani A.R., M.S.

Rektor UB Malang, Nuhfil Hanani mengatakan, UB ke depan akan mempersiapkan diri menjadi Wolrd Class University (WCU). “Semua komponen di UB harus bekerja keras dan kompak dalam mengembangkan UB menjadi WCU. Kita harus membangun SDM yang handal dan meningkatkan daya saing global,” katanya.

Tak hanya itu, sepanjang tahun 2018, banyak prestasi yang telah diraih UB di berbagai bidang. “Sejak tahun 2014, UB telah mendapatkan predikat WTP dari aspek kinerja pengelolaan keungan. Tahun 2018, UB mendapat penghargaan Program Asuh perguruan tinggi unggul, serta meraih peringkat II bidang prestasi kemahasiswaan nasional dari Ditjen Belmawa Kemenristekdikti,” ujarnya.   (div//mat)