1 Juli 2025

`

Kadis Pendidikan dan Guru Vaksin COVID

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Rachmat Hardijono beserta tenaga pendidik PAUD, SD dan SMP Negeri se-Kabupaten Malang menjalani Vaksinasi COVID-19 di RSUD Kanjuruhan, Kepanjen dan di beberapa Puskesmas, Senin (01/03/2021).

 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Rachmat Hardijono menjalani Vaksinasi COVID-19 di RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, Senin (01/03/2021).

 

“MINGGU INI, pemberian vaksin tahap dua  dosis pertama. Pemberian dosis kedua akan dilakukan 14 hari setelah hari ini,” ujar Kasubbag Umum dan Kepegawaian,  Slamet Ebut.

Program vaksinasi ini merupakan tindak lanjut Keputusan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementeria Kesehatan Nomor HK.02.02/4/423/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).  Pada BAB II tentang perencanaan Vaksinasi COVID-19 dijelskan, pelaksanaan vaksinasi dilakukan dalam 4 tahapan.

Saat ini Indonesia sudah memasuki tahap kedua pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Sasarannya, petugas pelayan publik, salah satunya tenaga pendidik.

Jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, menjalani Vaksinasi COVID-19.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo menjelaskan, ada ribuan vial yang sampai untuk tahapan kedua ini. “ Sebanyak 4.060 vial itu untuk 40.600 suntikan. Kalau dua kali suntikan berarti ada 20.300 orang,” ujarnya.

Arbani Mukti Wibowo menjelaskan, vial ini bakal disuntikkan ke tenaga kesehatan (nakes) yang belum mendapatkan vaksinasi. Setelah itu TNI, Polri, tenaga pendidik (guru), dan wartawan yang bertugas di Kabupaten Malang.

“Saat ini masih pendataan. Nakes yang belum ada 3.000 orang, selanjutnya TNI ada kurang lebih 1.300, kemudian  Polri itu kemungkinan 1.300 orang juga,  kemudian  guru. Prioritas pertama adalah empat itu, termasuk wartawan di dalamnya,” jelas Arbani.

Arbani menambahkan, vaksinnya  buatan Sinovac Biotech. Jadi kemasannya berbeda dengan kemasan yang pertama. Kemasannya sekarang satu vial untuk sepuluh suntikan. “Untuk tahap II ini, vaksin yang dipakai Sinovac Bio Farma. Cuma beda kemasan,” tutupnya. (aji/mat)