1 Juli 2025

`

Belajar Tatap Muka di SMAN 2 Hanya Diikuti 63 Siswa

2 min read
Proses belajar mengajar di SMAN 2 Kota Malang dengan sistem tatap muka tetap menjalankan protokol kesehatan COVID-19.

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM –  Uji coba pembelajaran tatap muka di SMAN 2 Kota Malang, Jawa Timur, pada Rabu (26/08/2020) lalu, dihadiri 63 siswa dari yang seharusnya hadir 104 siswa. Banyaknya siswa yang tak hadir, karena terkendala banyak hal. Salah satunya, harus minta surat ijin dari orang tua karena sekarang masih dalam kondisi pandemi COVID-19.

 

Siswa mencuci tangan dengan sabun sebelum masuk kelas.

 

KEPALA Sekolah SMAN 2 Kota Malang, Harianto, menjelaskan, para siswa yang hadir itu terdiri dari  kelas X MIPA 1 – 17 hadir 2 siswa,  kelas X MIPA 2 – 16 hadir sebanyak 11 siswa, kelas  X MIPA 3 – 17 hadir 5 siswa,  kelas  X MIPA 4 – 17  yang hadir sebanyak 13 siswa, kelas  X MIPA 5 – 17 hadir sebanyak 14 siswa, dan kelas XI KBC 2019 yang hadir sebanyak 18 siswa.

Harianto.

“Dari target 104 siswa, yang hadir hanya 63 siswa. Meski tidak memenuhi target, kami sangat memaklumi, sebab ada banyak alasan siswa belum bisa datang ke sekolah. Terlebih, siswa yang datang harus membawa surat izin dari orang tua. Intinya begini, mungkin orangtua juga belum mengetahui lingkungan sekolah,” kata Harianto.

Ditemui terpisah, Dr. Febri Endra Budi Setyawan, dr., M.Kes., FISPH., FISCM, dokter yang bertugas di UKS mengatakan, SMAN 2 Kota Malang sangat siap melaksanakan proses pembelajaran luring (di luar jaringan/tatap muka). “Alhamdulillah, kepala sekolah,  dewan guru, dan yang lain,  sudah selaras, sudah  satu misi, ” ujarnya.

Sebab, masih kata Febri Endra Budi Setyawan, pembelajaran daring (dalam jaringan/online) banyak  kendalanya, seperti  para murid bosan belajar di rumah. “Dengan belajar luring seperti ini, semoga saja manfaatnya bisa lebih nyata,” harapnya.

“Kita tidak ingin kok menimbulkan klaster baru. Kita cuma ingin sehat dan menjadikan anak lebih ceria. Saya berbicara seperti ini, biar semua tahu bilamana SOP protokol kesehatan di sekolah ini,  untuk saat ini sudah siap diimplementasikan,” katanya.  (div/mat)