8.534 Anak di Kota Malang Akan Divaksin
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Dinas Kesehatan Kota Malang, Jawa Timur, akan melaksanakan vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6 tahun ke atas, 14 Agustus 2022 mendatang. Total sasaran 8.534 anak. Rinciannya, 5.072 siswa RA/MI serta 3.462 siswa TK dan SD.

UNTUK memudahkan proses vaksin, Dinas Kesehatan menggandeng Ikatan Luhur Nusantara (ILUNA), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Agama.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Malang, Meifta Eti Winindar, S.ST, MM, mengatakan, vaksinasi ini sebagai upaya mencegah dan mengendalikan COVID-19, khususnya untuk anak di bawah 6 tahun.

“Kita berupaya agar pencegahan COVID-19 pada anak usia 6 tahun bisa dilakukan. Dinas Kesehatan menjalin komunikasi dengan lintas sektor, terutama dengan sasaran di bawah Disdikbud dan Kemenag. Untuk jumlah dan nama anak yang akan divaksin sudah teridentifikasi,” ujar meifta.
Sedangkan untuk expired date logistik vaksin, masih 14 September 2022, sehingga bisa dilakukan sampai dosis kedua. “Rencananya vaksinasi dosis pertama akan dimulai 14 Agustus 2022 mendatang. Nanti akan diatur, sehingga siswa sasaran bisa mendatangi fasilitas kesehatan terdekat dengan lokasi sekolah atau sesuai hasil diskusi pada rapat koordinasi,” tuturnya saat Rapat Koordinasi Vaksinasi Covid-19 pada Anak > 6 Tahun, Selasa (09/08/2022) di Malang.
Sementara itu, Plt. Kepala Sub Substansi Surveilans dan Imunisasi, drg. Muhammad Zamroni, menyatakan, jenis vaksin yang akan diberikan adalah vaksin Sinovac. “Vaksin ini diberikan untuk siswa baru dan yang kemarin belum mendapat. Jadi bisa dapat vaksin susulan sekarang,” katanya.
Zamroni menambahkan, vaksin Sinovac yang tersedia di Dinas Kesehatan Kota Malang, untuk vaksinasi anak usia kurang dari 6 tahun sebanyak 22.908 dosis. Sedangkan jumlah total sasaran vaksinasi 8.534 anak. Terdiri dari 5.072 siswa RA/MI di bawah Kementerian Agama, 3.462 siswa TK/SD di bawah Disdikbud Kota Malang.
Vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak tidak hanya melindungi anak dari infeksi COVID-19, tapi juga penting untuk mencegah anak-anak menularkan kepada orang dewasa yang rentan. Dengan begitu, rantai penularan COVID-19 bisa diputus. (mak/mat)