Belum Sepekan, Sekolah Tatap Muka Akan Dihentikan
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sekolah tatap muka untuk SD dan SMP yang baru saja dimulai Senin (19/04/2021), ternyata bakal dihentikan. Karena pada Senin, 26 April – Kamis, 29 April 2021 ada ujian akhir siswa kelas 6 SD. Sedangkan ujian untuk kelas 9 SMP sudah digelar.

KEPALA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang, Suwarjana, mengatakan penghentian sementara sekolah tatap muka itu karena pada Senin, 26 April – Kamis, 29 April ada rencana ujian akhir untuk siswa kelas 6 SD. Sedangkan ujian untuk kelas 9 sudah digelar.

“Untuk kelas 1 – 5 SD dan kelas 7 – 8 SMP selama sepekan itu akan kembali belajar secara daring,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang, Suwarjana, Rabu (21/04/2021).
Momen ujian untuk siswa kelas 6 SD itu juga bakal dimanfaatkan Dikbud untuk monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pelaksanaan sekolah tatap muka yang sedang berjalan. Ini untuk memastikan apakah seluruh sekolah telah menjalankan protokol kesehatan atau belum. “Kalau sudah menjalankan protokol kesehatan, sekolah tatap muka akan dibuka lagi begitu siswa kelas 6 selesai ujian,” ujar Suwarjana.
Dikatakannya, selama tiga hari pertama pelaksanaan sekolah tatap muka, tak ada sekolah yang ditegur karena pelanggaran protokol kesehatan. Meski pada hari pertama sekolah tatap muka sempat ada insiden guru SD mengajak siswa melepas masker. “Melepas masker untuk bernyanyi bersama, tapi itu bukan kejadian fatal. Saat itu juga langsung kami minta patuh protokol,” ucapnya.
Suwarjana menambahkan, sudah 95 persen SD dan SMP di Kota Malang yang menerapkan sekolah tatap muka. Rinciannya, ada 86 SMP negeri dan swasta, serta 250 SD negeri dan swasta yang sudah menerapkan sekolah tatap muka. “Hanya sedikit sekolah yang belum siap melaksanakan kebijakan itu dengan beberapa pertimbangan. Misalnya, ada orang tua yang belum setuju lantaran masih khawatir dengan kondisi kesehatan anaknya,” ujarnya.
Secara keseluruhan, Dikbud optimis untuk tahun ajaran baru 2021 ini semua sekolah bisa menerapkan pembelajaran tatap muka. Apalagi saat itu dipastikan semua guru sudah mendapat dua kali suntikan vaksin COVID-19. (div/mat)