MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sebanyak 775 mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), Jawa Timur, mengikuti wisuda ke-111 secara luring, Sabtu (28/05/2022) di Gedung Graha Cakrawala. Wisudawan hanya boleh didampingi satu wali atau orang tua.

KETUA Panitia Wisuda ke-111 UM, Nyoman Ruja, menjelaskan, panitia tetap menerapkan protokol kesehatan, karena pandemi COVID 19 belum tuntas 100%. Panitia mengharuskan wisudawan dan pendamping menggunakan masker. “Jumlah orang tua pun dibatasi. Selain itu kami juga minta semua wisudawan menyiapkan aplikasi PeduliLindungi,” katanya, Jumat (27/05/2022) siang.
Nyoman menambahkan, sejatinya, pada wisuda periode ini, awalnya akan diikuti 1.049 wisudawan. Namun sebanyak 274 berhalangan hadir karena beberapa alasan. Seperti bekerja dan belum vaksin. “Yang berhalangan hadir sudah tidak berkesempatan ikut wisuda, karena untuk wisuda berikutnya akan diisi wisudawan yang lulus di periode berikutnya,” tuturnya.

Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UM ini menjelaskan, dalam wisuda periode ini, jumlah lulusan yang mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lebih besar dari 2,75 pada program Diploma dan Sarjana sebanyak 857 orang atau 99,08 persen.
Sedangkan sebanyak 566 orang atau 65,43 persen lulus dengan pujian, 291 orang atau 33,64 orang lulus dengan sangat memuaskan, dan 8 orang atau 0,92 persen lulus dengan predikat memuaskan.
Untuk program magister dan doktor, predikat kelulusannya sebanyak 87 orang atau 63,04 persen dengan pujian, 46 orang lulus atau 33,33 persen dengan predikat sangat memuaskan, dan 5 orang atau 3,62 persen dengan predikat memuaskan
“Profil wisudawan tahun ini banyak yang lulus tepat waktu. Rata-rata menyelesaikan masa studi selama 7 semester. Kondisi pandemi tidak mempengaruhi lama kelulusan mahasiswa,” ungkap Nyoman.
Dengan demikian, UM telah meluluskan sebanyak 142.161 orang, terdiri dari 2.140 orang lulusan program doktor, 11.067 orang lulusan program magister, 92.546 orang lulusan program sarjana, 16.651 orang lulusan program diploma III, 1.744 orang lulusan PPG, dan 18.013 orang lulusan program non gelar.
Salah seorang wisudawan terbaik, Karina Awalia Bingesti, mengaku senang bisa mendapatkan IPK 3,91 dengan lama studi 7 semester pada Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Sastra. Selain belajar giat, Karina juga gemar mengikuti berbagai lomba untuk mengasah kemampuan bahasa Jerman.
“Alhamdulillah keinginan orang tua terwujud. Bisa lulus kuliah dan tak menyangka bakal jadi wisudawan terbaik. Supaya kompetensi bahasa Jerman bagus, saya mengikuti banyak lomba. Jadi kita bisa mengukur potensi diri. Selain itu kita jadi banyak relasi di luar sana. Pada waktu SMA saya juga pernah menempuh ilmu di Jerman, dapat beasiswa ”jelasnya.
Karina bersyukur, karena saat wisuda digelar dengan luring. “Sungguh luar biasa senang bisa diwisuda dan disaksikan oleh teman- teman dan orang tua dengan langsung,” pungkasnya. (aji/mat)