16 Januari 2025

`

Yayasan Mahargijono Schützenberger – PWI Malang Raya Jalin Kerjasama

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Yayasan Mahargijono Schützenberger Indonesia (YMSI) menjalin kerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental (mental health).

 

PWI Malang Raya
Pengurus PWI Malang Raya dan Ketua Yayasan Mahargijono Schützenberger Indonesia, Sofia Ambarini, menunjukkan naskah MoU, Rabu (11/12/2024) di Sekretariat PWI Malang Raya, Jl. MT Haryono, Kota Malang, Jawa Timur.

 

PENANDATANGANAN Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan Ketua Yayasan Mahargijono Schützenberger Indonesia, Sofia Ambarini, S.Kom, MM, dan Ketua PWI Malang Raya, Cahyono, Rabu (11/12/2024) di Sekretariat PWI Malang Raya, Jl. MT Haryono, Kota Malang, Jawa Timur.

Ketua Yayasan Mahargijono Schützenberger Indonesia, Sofia Ambarini, mengatakan, kerjasama yang dijalin dengan PWI Malang Raya ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran pentingnya kesehatan mental sekaligus supaya masyarakat tahu ada yang bisa dihubungi untuk membantu secara gratis. “Jadi, jangan khawatir mengenai biaya. Kami juga punya tim psikiater, psikolog, dan counselor yang memang sudah ahli di bidangnya masing-masing,” jelasnya.

Menurut Sofia, ada beberapa poin kerjasama yang ditandatangani. Di antaranya, membantu pelaksanaan kampanye sosial mengenai kesadaran masyarakat dalam mental health, informasi mengenai berbagai layanan gratis yang dibutuhkan masyarakat, serta menyelenggarakan seminar atau workshop bagi masyarakat umum maupun yang membutuhkan. “Kemudian bisa juga ikut dalam pembentukan komunitas Assertive Community Treatment (ACT) yang merupakan komunitas peduli mental health,” urainya.

Sofia juga berharap, PWI Malang Raya bisa membantu membudayakan konseling sebagai suatu hal yang wajar, sekaligus menghilangkan stigma bahwa orang yang datang ke psikiater maupun psikolog adalah orang yang sakit jiwa. “Saya berharap stigma itu bisa dihapus secara masif dengan segala macam publikasi dari PWI. Karena datang ke psikiater maupun ke psikolog itu bukan suatu hal yang memalukan,” tuturnya.

Sebenarnya, semua macam masalah kalau ditangani dengan benar sejak awal oleh para counselor tidak akan menjadi penyakit di kemudian hari, apalagi menjadi suatu keingin untuk bunuh diri. “Karena semua orang punya masalah dan orang harus tahu bahwa 90 persen kesehatan kita ini adalah mental health. Kalau mental healthnya bermasalah, itu manifestasinya menjadi stroke, lambung, jantung, dan penyakit yang lain,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua PWI Malang Raya, Cahyono menyambut baik kerjasama dengan Yayasan Mahargijono Schützenberger Indonesia. Menurutnya, kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental sangat penting, utamanya untuk menekan kasus bunuh diri yang terus meningkat. “Saat ini sering sekali terjadi kasus bunuh diri, termasuk di Malang. Karena itu penting bagi masyarakat untuk sadar terhadap kesehatan mental,” ucapnya. (bri/mat)