8 Oktober 2024

`

Wasiat Korban, Dugaan Satu Keluarga Bunuh Diri

2 min read

MALANG | TABLOIDJAWATIMUR.COM – Kepala keluarga atau suami atau ayah dari yang sekeluarga (ayah, Ibu, anak) diduga tewas bunuh diri, Wahab (44), guru Sekolah Dasar di Kota Malang itu, meninggalkan wasiat kepada salah satu anak kembarnya.

Sejumlah teman korban saat berada di kawasan kamar mayat di RSSA.
DALAM tulisan yang diduga dibuat oleh korban itu, ia meminta, agar salah satu anak kembarnya nurut sama keluarga kerabatnya. Selain itu, juga menjelaskan jika uang dari ‘papa mama’, digunakan untuk biaya pemakaman papa mama.
Lewat salah satu teman guru, korban dikenal sebagai pribadi yang baik, berintegritas dan rajin beribadah. Teman korban mengaku, terakhir komunikasi adalah satu hari sebelum kejadian, yakni Senin 11’Desember.
“Kemarin, sempat minta ijin untuk pulang duluan. Saat itu, ia bilang kalau ada perlu ingin menjemput anaknya,” terang Kepala Sekolah, Sri Mursinah, atau teman se profesi almarhum, saat ditemui di sekitar kamar mayat  Rumah Sakit, Saiful Anwar Malang, Selasa 12 Desember 2023.
Namun, ia mengaku tidak mempunyai firasat apa apa terhadap aktivitas almarhum. Dan hingga akhirnya, baru Selasa 12 Desember 2023 mendapatkan kabar dari teman se profesi tentang kematian korban.
Mendengar kabar kematian,  pihak sekolah langsung melakukan pengecekan, bahkan mendatangi kawasan kamar mayat di RSSA.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ada salah satu temuan di lokasi terjadinya peristiwa. Yakni sebuah tulisan yang tertulis di semacam kaca rias. Diduga, itu adalah tulisan korban.
Tulisan tesebut diantaranya berbunyi, ‘Kakak jaga diri. Papa, mama, adik pergi dulu. Uang papa mama, untuk pemakaman jadi satu’ dan lainya.
Namun, saat disinggung apa arti dan maupun maksud dari korban yang diduga bunuh diri, sang guru tidak bisa mengambil bisa kesimpulan.
“Kalau tentang itu (tulisan di kaca) saya tidak bisa menyampaikan,” pungkasnya. (aji)