15 Desember 2024

`

Warga Glanggang Protes Limbah PG Kebonagung

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Puluhan warga RT 7 / RW 3 Desa Glanggang, Kecamatan Pakisaji melakukan protes tempat pembuangan limbah dari PG Kebonagung di lingkungan mereka, Senin (04/06/2018).

 

 

DALAM aksinya warga memprotes adanya tempat pembuangan limbah dari PG Kebonagung yang biasa disebut blothong. Koordinator aksi, Suheri (35) yang juga merupakan Ketua RT 7 / RW 3 Desa Glanggang menyatakan keberatan akan adanya tempat penampungan blothong tersebut.”Kami sebelumnya tidak diberi tahu dan setahu saya sebagai Ketua RT, warga belum ada yang diberi tahu dan diajak omong terkait tempat pembuangan blothong ini,”terang Suheri.

Puluhan warga Desa Glanggang, Pakisaji memprotes tempat pembuangan limbah PG Kebonagung
Kepala Desa Glanggang, Budi Tamtomo

Memang dari pantuan di lokasi tempat pembuangan blotong, bau dan debu meruap dari tempat yang di areal persawahan itu. ” Selain bau dan debu, banyak anak – anak yang mencret karena polusi limbah blotong. Ini yang membuat kami keberatan dengan pembuangan limbah yang ada ini,”beber Suheri.

Kondisi tempat penampungan blotong yang berupa lubang-lubang yang dalam akibat dikeruk mengunakan alat berat excavator, kemudian diisi dengan blotong, dianggap membahayakan bagi anak kecil. “Tumpukan blotong dari luar nampaknya keras, kalau diinjak kan rapuh, ini kalau diinjak anak-anak yang main disini kan bahaya,” imbuh Suheri.

Secara terpisah Kepala Desa Glanggang, Budi Tamtomo akan memanggil pengelola tempat pembuangan limbah PG Kebonagung dan warga. “Besok semuanya akan kita panggil ke balai desa untuk membicarakan masalah polusi lingkungan yang diprotes warga. Kita akan berusaha mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak,”terang Kades Galanggang.

Apakah benar tempat pembuangan limbah itu tidak berijin?
” Tidak seperti itu, ijin ada, mulai dari tingkat bawah sampai desa ada semua. Tempat penampungan itu kan sudah ada selama tiga tahun. Mungkin, ini masih dugaan, ada yang salah dalam pengelolaan limbah tersebut sehinga menimbulkan bau yang tidak sedap. Besok akan saya kumpulkan di balai desa, agar masalah ini cepat selesai,”pungkas Budi. (diy)