Warga Binaan LP Lowokwaru Buat Makanan Olahan dan Telorkan Album
2 min read
MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Lowokwaru, Malang, Jawa Timur, terbilang kreatif. Meskipun tinggal di balik jeruji besi, tetap bisa manghasilkan karya yang membanggakan, yang bernilai ekonomis dan memberikan manfaat bagi masyakat luas.
KALAPAS Kelas I Malang, Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur, RB Danang Yudiawan, mengatakan, Warga Binaan Lapas (WBL) Kelas I Malang telah menghasilkan beragam makanan olahan dan akan mengeluarkan album musik.
“Di dalam lapas banyak kegiatan pembinaan yang positif. Bahkan telah memproduksi hasil karya kopi murni, minuman herbal serbuk jahe, keripik tempe, dan tempe sagu. Mereka tetap semangat untuk berubah ke arah masa depan yang lebih baik,” terang RB Danang Yudiawan, ditemui di cafe & babershop Jagongan Jail milik Lapas Kelas I Malang, belum lama ini.
Pada kesempatan itu, kalapas menjelaskan, cafe & babershop opening kembali setelah tutup karena PPKM Darurat. Penutupan itu dimaksudkan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di Kota Malang.
Jagongan Jail adalah program pelatihan wirausaha bagi para Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Malang. Di tempat itu, warga binaan ditempa untuk menjadi tenaga profesional. Seperti menjadi barista, pelayan kafe, tenaga pangkas rambut, dan lainnya.
“Ini merupakan salah satu program asimilasi pembinaan dari Lapas Kelas I Malang. Selain dilatih secara skill, warga binaan juga dilatih untuk berbaur dengan masyarakat sekitar, khususnya di lokasi strategis di samping rumah dinas kalapas,” kata Danang.
Selain produk makanan olahan, group band binaan Lapas Kelas I Malang yang diberi nama CC LYAN BAND yang beranggotakan warga binaan, juga akan membuat album. Dibimbing petugas kreativitas, para musisi itu membuat karya seni yang luar biasa.
“Cc Lyan Band, tumbuh dan berkembang di lingkungan Lapas Kelas I Malang. Tema lyric lagunya, tidak jauh dari kehidupan di dalam lapas. Mengeluarkan 13 singel. Dari lirik, aransemen dan yang merekam, adalah para warga binaan kami sendiri. Jadi tunggu hasil karya mereka ya,” pungkasnya. (aji/mat)