Warek Unidha: Cegah Perpecahan, Ingat Jasmerah
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Keberagaman suku dan agama di Indonesia, adalah aset dan anugerah. Namun, jika salah dalam pengelolaan, bisa memicu gesekan, bahkan ancaman persatuan. Karena itu penting sekali mengingat dan memahami sejarah bangsa agar tidak terjadi perpecahan.

UNIVERSITAS Wisnuwardhana (Unidha) Malang, Jawa Timur, dengan mahasiswa dari berbagai daerah, terus berupaya membesarkan persatuan bangsa. Bahkan, melalui diskusi, seminar international, Unidha mengajak masyarakat mengingat kembali perjuangan persatuan bangsa agar melek sejarah.
“Mensikapi Indonesia, beberapa lokasi sedang ada konflik dan banyak perbedaan pendapat. Kami laksanakan diskusi ini untuk keutuhan bangsa. Materi sejarah, mengingatkan kembali bahwa para pejuang tidak memandang asalnya. Namun satu tujuannya, untuk NKRI. Masih ingat pesan presiden pertama kita tentang jasmerah, yang berarti jangan melupakan sejarah,” tutur Wakil Rektor I Unida, DR Suharto, MM, MPd, Sabtu (12/10/2019).
Pada kesempatan itu, ia menghadirkan pembicara dari luar negeri. Menurut Suharto, dengan mendatangkan orang luar negeri yang netral, akan memandang sejarah Indonesia lebih obyektif. Tidak ada tendensi apa-apa, dan menyampaikannya secara keseluruhan dan utuh.
“Untuk pembicara, kami hadirkan yang netral. Sehingga bisa obyektif memandang sejarah Indonesia. Indonesia yang begitu kaya akan keberagaman, harus terus dijaga. Ada ratusan bahasa yang dimiliki suku, beruntung kita mempunyai Bahasa Indonesia, sebagai bahasa persatuan,” lanjutnya.
Seminar ini menghadirkan para dosen dari beberapa daerah di Indonesia. Diharapkan, nantinya bisa mengimbas di lembaga pendidikannya masing-masing. Mencintai dan penguatan sejarah bangsa, bisa juga menumbuhkan semangat nasionalisme.
Dari data yang ada, Indonesia terdiri dari 16.056 pulau, 2,01 juta km luas daratan, 3,25 km luas lautan, 34 propinsi dan 519 kabupaten/kota. Kemajemukan suku dan budaya (ide/mat)