8 Oktober 2024

`

Wali Kota Minta Masyarakat Tingkatkan Keterampilan Tanggap Bencana

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Wali Kota Malang, Jawa Timur, H. Sutiaji meminta masyarakat hingga relawan agar meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam menghadapi bencana. Karena cuaca atau iklim elinino saat ini tidak bisa diprediksi. Perlu kesiapsiagaan akan perubahan cuaca, guna mengantisipasi berbagai kemungkinan.

 

Wali Kota Malang, Jawa Timur, H. Sutiaji, bersama para peserta sosialisasi kesigapan masyarakat dalam menghadapi bencana di Hotel Montana 2, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Selasa (18/07/2023) siang.

 

HAL ITU disampaikannya saat menjadi narasumber pentingnya kesigapan masyarakat dalam menghadapi bencana, di Hotel Montana 2, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Selasa (18/07/2023) siang.

Wali Kota Malang, Jawa Timur, H. Sutiaji, menyerahkan piagam kelurahan tangguh bencana saat sosialisasi kesigapan masyarakat dalam menghadapi bencana di Hotel Montana 2, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Selasa (18/07/2023) siang.

“Semua pihak harus meningkatkan kemampuan untuk tangguh bencana. Dalam kondisi iklim seperti saat ini, harus meningkatkan kesigapan dalam berbagai kondisi,” katanya.

Sutiaji menambahkan, kesigapan dalam manajemen kelurahan tangguh, harus tetap dikuatkan. “Itu semua tidak hanya isapan jempol. Namun harus benar- benar dilaksanakan,” pintanya.

Dalam kesempatan itu, juga dilakukan pelatihan manajemen dapur umum, manajemen konflik, dan sebagainya. Karena dalam kondisi memberikan bantuan, terkadang ada permasalahan internal. “Perlu juga bagaimana menangani kejadian, sehingga jika itu terjadi, tidak berkepanjangan. Dan kembali fokus dalam memberikan bantuan,” lanjutnya.

Mantan Wali Kota Malang ini berpesan, terkait perubahan iklim, perlu adanya penguatan dan ketangguhan keluarga. Misalnya, yang berhubungan dengan keperluan dapur. “Untuk saat ini, di Malang tidak terlalu panas. Namun berbeda jika berada di luar Malang. Hal itu bisa saja berpengaruh terhadap keperluan dapur keluarga,” pesannya seraya mencontohkan ketersediaan garam dapur yang tidak seperti biasanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Prayitno, menerangkan, saat ini di setiap kelurahan telah dibentuk responder.

“Responder itu sebagai agen bencana. Nantinya mereka selalu menginformasikan setiap kejadian. Itu update setiap hari dari wilayah kelurahan, bahkan RT/RW. Mengolah dan menginformasikan data. Dan dasbordnya bisa langsung di meja BPBD, Pak Sekda, hingga Pak Walikota,” terangnya.

Disinggung potensi rawan bencana di Kota Malang, Prayitno mengaku telah berkoordinasi dengan akademisi. Untuk itu, telah dipetakan daerah rawan bencana. Termasuk kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana. “Di Kota Malang, semua berpotensi. Namun yang sering terjadi adalah kawasan Kecamatan Klojen dan Kecamatan Kedungkandang,” pungkasnya. (aji/mat)